Bacalon Wakil Wali Kota Tangerang Copot Alat Peraga Kampanye Sendiri
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Tangerang - Jaring Pemenangan Barisan Andri Permana (Jangan Baper) bersama bakal calon wakil wali kota Tangerang, Andri Permana melakukan pencopotan alat peraga kampanye (APK) seperti spanduk dan baliho di berbagai lokasi strategis di Kota Tangerang.
Aksi ini sebagai langkah progresif wisi kampanye ramah lingkungan yang dilakukannya. Pencopotan itu dilakukan terhadap ratusan baliho bergambar dirinya, Andri Permana yang nantinya dapat dilakukan daur ulang dan dimanfaatkan kembali.
"Kegiatan ini berangkat dari keresahan anak-anak muda yang terganggu dengan bertebarannya APK dan membuat kota menjadi kumuh dan tampak berantakan. Kegiatan dilakukan serentak di 13 kecamatan dengan dibantu ratusan relawan di masing-masing wilayah," katanya, Senin, 22 Juli 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024.
- VIVA
Menurut Andri, tindakan ini sebagai komitmen terhadap kelestarian lingkungan, dan sebagai bagian integral dari slogan Bersama Menata Kota.
"Kami percaya bahwa pencopotan baliho kampanye dan APK ini merupakan kampanye ramah lingkungan yang mencerminkan visi dan misi Bersama Menata Kota,tidak hanya menjadi tagline kampanye semata namun juga menjadi sebuah tindakan nyata," ujarnya.
Pencopotan APK ini tidak hanya berfokus pada kebersihan lingkungan, tetapi juga memastikan bahwa penyampaian visi dan misi kampanye dilakukan secara langsung dan transparan kepada seluruh masyarakat.
"Juga sebagai upaya untuk membangun kesadaran publik akan pentingnya partisipasi aktif dalam proses demokrasi yang berkelanjutan," ujar Andri.
Ia berharap, kontestasi Pilkada 2024 dipenuhi pertarungan ide dan gagasan. Bukan sekedar pertempuran alat peraga yang menjadi sampah visual.
"Setelah ini kami akan fokus pada kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Semoga Pilkada Kota Tangerang 2024 berjalan dengan tertib dan lancar," ujarnya.
Cawalkot Palopo Trisal Tahir dan 3 Komisioner KPU Jadi Tersangka Pemalsuan Ijazah
Calon Wali Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Trisal Tahir dan 3 komisioner KPU ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik pada Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu).
