TransJakarta Targetkan Tambah 200 Bus Listrik Tahun Ini

Ilustrasi Transjakarta Electric Bus (Foto: Jakarta.go.id)
Sumber :
  • Jakarta.go.id

Jakarta – Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza mengatakan, TransJakarta menargetkan penambahan 200 unit bus listrik pada tahun 2024. Dia berharap penambahan bus listrik akan berjalan lancar hingga dapat tercapai pada akhir tahun ini.

Ini Jam Operasional Transjakarta, Mikrotrans, dan MRT Saat Pencoblosan Pilgub Jakarta

Saat ini, menurut Welfizon, TransJakarta telah mengoperasikan 100 unit. “Tahun ini kita akan tambah 200 jadi total akan mengoperasikan 300 bus listrik di akhir tahun,” kata Welfizon dikutip dari Antara, Jumat, 12 Juli 2024.

Dalam dua tahun pengoperasian bus listrik, Welfizon mengatakan, hasilnya sangat baik dan tidak ada kendala teknis serta operasional.

Menteri Ara Setuju Tapera Bersifat Sukarela: Jangan Maksa-maksa

Bus listrik TransJakarta

Photo :
  • TransJakarta

Welfizon memaparkan, penambahan armada bus listrik merupakan salah satu komitmen TransJakarta untuk menyambut elektrifikasi transportasi publik, mengurangi emisi dan polusi di Jakarta.

Membahas Permasalahan Kelas Menengah di Jakarta

“Ke depannya pengadaan kita hanya bus listrik. Ini sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Pemprov DKI dimana tahun 2030 ditargetkan semua armada TransJakarta sudah menggunakan bus listrik,” kata Welfizon.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, rencananya akan menambah 200 armada bus listrik TransJakarta. Ia menyebut rencana penambahan itu akan dilakukan pada akhir tahun 2024.

"Bus listrik sudah kami beli mulai tahun lalu (2023), target akhir tahun ini (2024) akan nambah lagi. Jumlahnya sekitar 200 unit bus listrik," kata Heru Budi di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat, 21 Juni 2024.

Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya meningkatkan cakupan transportasi di Jakarta lebih dari 89,7 persen.  Penambahan bus listrik itu juga bertujuan untuk pembayaran integrasi.

Pembayaran dilakukan hanya satu kali saat menumpang dua atau lebih moda transportasi yang mencakup TransJakarta, Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT). "Di sisi lain, kami menuju pembayaran integrasi 10 ribu rupiah maksimum," katanya.

Heru mengatakan, penambahan armada bus listrik ini juga menjadi salah satu cara menekan polusi udara yang meningkat dari beberapa hari terakhir. Ia menilai bus listrik memiliki polutan yang rendah dibandingkan bus berbahan bakar diesel maupun kendaraan pribadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya