Atasi Macet, Lampu Merah Akan Dikurangi
- VIVAnews/Maryadie
VIVAnews - Pemerintah Jakarta sedang mencari cara untuk mengurangi kemacetan yang kian menggila di Jakarta. Salah satu opsi yang kini dikaji adalah mengurangi jumlah lampu merah. Banyaknya lampu trafik di satu ruas jalan, dianggap menjadi salah satu penyebab utama jalan Jakarta jadi makin mirip dengan lapangan parkir.
Terkait hal ini, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI berencana menghilangkan beberapa titik lampu merah, terlebih pada jam sibuk di pagi dan sore hari. Salah satunya adalah di sepanjang Jalan Warung Buncit, Mampang, Jakarta Selatan. Ini dianggap jalur paling semrawut dan kemacetan sudah menjadi rutinitas.
"Kami sedang mengkaji apakah lampu merah di kawasan Buncit-Mampang nantinya bisa dihilangkan," ujar Kepala Bidang Rekayasa Lalu lintas Dishub DKI, M. Akbar, Selasa, 24 Agustus 2010.
Di sepanjang jalan tersebut, ada tiga lampu merah yang dibidik. Salah satunya adalah di perempatan Jalan Kemang menuju Kalibata. Menurut rencana, arus lalu lintas Buncit - Mampang akan dibuat seperti Jalan Rasuna Said.
"Jadi lalu lintas tidak terhambat lampu merah, dan untuk kendaraan dari Kemang yang akan ke Kalibata harus putar balik, seperti di Rasuna," katanya. Menurut Akbar, saat ini pihaknya masih memperhitungkan kapasitas jalan terkait rekayasa tersebut.Â
Koordinator TMC Kompol Indra Jafar mendukung rencana tersebut. Menurutnya, pengurangan jumlah lampu merah itu akan mampu mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalur itu "sehingga kemacetan tidak sampai mengekor hingga perempatan Kuningan."
Sementara itu dari hasil evaluasi, penutupan pintu Jalan Tol Semanggi I yang dilakukan sejak Jumat lalu, dinilai cukup efektif mengurangi kemacetan di kawasan tersebut. Untuk mendukung penerapan kebijakan ini, Pemerintah DKI akan meminta PT Jasa Marga untuk menambah loket tiket di pintu tol Semanggi 2. (kd)