Heru Budi Siapkan Rp 18,96 Triliun untuk Pengentasan Kemiskinan
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah menggelontorkan dana sebesar Rp 18,96 triliun untuk mengentaskan kemiskinan.
Adapun, dana belasan triliun rupiah itu menjadi salah satu cara untuk mengimplementasikan program Sustainable Development Goals (SDGs).
Hal tersebut disampaikan Heru Budi saat membuka acara International Mayors Forums 2024 di Grand Hyatt Jakarta pada Selasa, 2 Juli 2024.
"Pertama penanggulangan kemiskinan perkotaan, mengalokasikan Rp 18,96 triliun untuk pengentasan kemiskinan. Alokasi ini tidak ada di kota-kota lain di Indonesia, hanya ada di Jakarta dan besarnya luar biasa Rp 18,96 triliun, dalam rangka salah satunya mengimplementasikan program SDGs," ujar Heru.
Heru mengatakan, jumlah delegasi yang berpartisipasi dalam acara IMF 2024 ini mencapai 200 orang dari 26 negara dan 74 kota di kawasan Afrika, Asia Pasifik, Amerika Latin dan Asia Barat.
Di sisi lain, Heru menyebut Jakarta telah menargetkan pembangunan berkelanjutan yang berintegrasi sejak tahun 2017 silam. Salah satunya, kata Heru, dalam rencana pembangunan SDG-s dengan kerangka peraturan itu menargetkan dan indikator yang disesuaikan konteks Jakarta.
"Secara rutin, Pemprov DKI melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan aksi tersebut melalui mekanisme yang ditetapkan oleh Sekertariat SDG-s," ujar dia.
Selain dana Rp 18,96 triliun, Heru menyebut Pemerintah Provinsi Jakarta menyediakan subsidi transportasi umum dan bantuan makanan tambahan untuk anak-anak. Kemudian, bantuan pendidikan untuk anak-anak melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Pemerintah Provinsi Jakarta, kata dia, selalu berkomitmen meningkatkan ketahanan pangan untuk menekan angka kelaparan bagi masyarakat, salah satunya yaitu dengan program sembako murah dapat menjaga stabilitas stok pangan.
"Kami berkomitmen mengurangi kelaparan dengan mendorong semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan ketahanan pangan, melalui berbagai inisiatif seperti praktik pertanian perkotaan atau urban farming, menjaga stok pangan melalui peranan badan usaha milik daerah yaitu Food Station Cipinang Jaya, dan melaksanakan program sembako murah di Kelurahan di Jakarta, dengan bersinergi bersama swasta," kata dia.