Tenda Pengungsi WNA di Jaksel Ganggu Estetika, Heru Budi Colek UNCHR

Sejumlah tenda yang didirikan pengungsi di sekitar kantor UNHCR Jakarta
Sumber :
  • Antara

VIVA – Penjabat (Pj) Jakarta, Heru Budi Hartono bakal berkoordinasi dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) terkait warga negara asing (WNA) yang mendirikan tenda di sekitar Kantor UNHCR.

"Nanti kami bicara, ini kan masalah kemanusiaan. Jadi kita bicara dengan UNHCR gimana caranya supaya mereka juga terakomodir dari sisi kemanusiaan dan tidak mengganggu," kata Heru Budi kepada wartawan di Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.

Di sisi lain, Heru Budi menilai tenda yang didirikan mengganggu estetika kota. Ia juga menyebut kondisi itu harus segera di atasi dengan cepat. "Saya tidak banyak komentar, tetapi itu mengganggu estetika kota ya," kata dia.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di kawasan Tegal Alur.

Photo :
  • ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Heru Budi lantas bakal berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Selatan dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk membahas terkait pengungsian WNA tersebut.

"Kemarin saya sudah (cek langsung), tapi saya sendiri. Tapi nanti bersama wali kota dan Kesbangpol kita cek," ujar Heru.

Sebagai informasi, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non Tempat Pemeriksaan Imigrasi Jakarta Selatan menegaskan bahwa pengungsi yang membuat tenda di kawasan Kuningan merupakan kewenangan UNHCR.

"Kalau dari Imigrasi mereka kan bukan pelanggar keimigrasian, karena sudah mengantongi kartu UNHCR itu," kata Kepala Seksi Intelijen Imigrasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Jakarta Selatan Bhimsa Sanlito saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2024.

Wapres: Konflik Palestina Bukan Isu Keagamaan tetapi Politik dan Kemanusiaan

Bhimsa menyebutkan, jika mereka terbukti melanggar aturan Imigrasi, maka pihak Imigrasi bisa dengan mudah melakukan deportasi. Namun, mereka dari awal masuk tidak melalui TPI lantaran sudah terdata oleh pihak UNHCR sebagai warga dari negara konflik yang mayoritas berasal dari Afghanistan dan Irak.

Imigrasi Jakarta Selatan berhasil cokok 8 WNA Afrika usai palsukan uang dolar AS

Imigrasi Jaksel Bekuk 8 WNA Asal Afrika Pembuat Uang Dolar AS Palsu

Imigrasi Jakarta Selatan membekuk 8 orang warga negara asing (WNA) asal Afrika yang melakukan tindak pidana pemalsuan uang dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
5 Juli 2024