Wali Murid Protes PPDB dengan Demo hingga Ukur Jarak Pakai Meteran di Depok, Ini Respons Sekolah

Wali murid ukur rumah ke sekolah pakai meteran
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok – Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Depok 2024 kembali dikeluhkan. Pasalnya banyak orang tua calon murid yang anaknya tidak tertampung di sekolah negeri. Bahkan sejumlah orang tua sempat menggelar aksi demo di SMAN 4 Depok. 

6 Tips Mudah Atasi Tempias Air Hujan Agar Rumah Tidak Banjir

Warga yang mendatangi sekolah mengaku kecewa karena ada siswa yang tidak lolos melalui jalur zonasi. Padahal jarak rumah calon siswa hanya 120 meter dari sekolah yang dituju.

Humas SMAN 4 Depok Susanto mengatakan, gelombang pertama sudah jalur zonasi dan keluarga ekonomi tidak mampu (KETM). Kuota jalur zonasi sebanyak 50 persen. Di SMAN 4 Depok menerima 9 rombongan belajar (Rombel) per kelas 36 siswa. 

DPR Dukung Gagasan Presiden Prabowo Tambah Jam Olahraga di Sekolah

Ilustrasi pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMK

Photo :
  • ANTARA

“Total kuotanya 324 siswa baru, dan 50 persennya itu berarti 162 siswa, alhamdulillah sudah diterima," katanya, Jumat, 28 Juni 2024.

35 Anak Tewas dalam Kerusuhan di Pasar Malam Natal di Nigeria

Ilustrasi pendaftaran PPDB

Photo :
  • antara

Jarak terdekat berdasarkan zonasi adalah 100-581 meter. Sedangkan untuk KETM jarak terjauh 900 meter. KETM jalur undangan dari dinas langsung bisa diterima dengan jarak ada yang 4.000 meter dan maksimal 5.000 meter. 

“Boleh langsung masuk, jaraknya ada yang kalau memang dapat jalur dari dinas langsung, sudah dapat nama-namanya, itu alhamdulillah sudah semuanya terdaftar, jadi 65 persen sudah terdaftar, sebanyak 211 siswa," ujarnya.

Berdasarkan jadwal, saat ini masih pendaftaran tahap kedua yaitu tanggal 24-28 Juni dengan kuota 35 persen. Dengan rincian prestasi 25 persen yang dibagi menjadi 2, yakni prestasi rapor 20 persen dan prestasi kejuaraan 5 persen.

“Lalu perpindahan tugas orang tua (PTO) dan anak 5 persen, terakhir peserta didik berkebutuhan khusus dan CIBI (Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa) 5 persen. Semua data terpampang di Informasi PPDB 2024 SMAN 4 Depok," katanya.

Soal demo dan aduan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, Susanto menanggapi bahwa mereka meminta kuota jalur siswa miskin ditambah. Sedangkan di SMAN 4 Depok sudah berdasarkan kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yakni 15 persen 

 "Dia mintanya ditambahin, bila perlu diakomodir semuanya, saya bilang 'kalau itu kebijakannya bukan ranah saya' saya kan hanya mengikuti kebijakan, jangan sampai keluar atau melanggar regulasi, sesuai dengan Juklak Juknis PPDB," ujarnya.

Terkait jalur zonasi dan KETM ada siswa dengan jarak terdekat tidak lolos, Susanto mengungkapkan pihak operator sekolah melakukan verifikasi ke lapangan. Diduga ada yang mengaku-ngaku saja jarak rumahnya dekat tetapi dari data Kartu Keluarga (KK) tidak sesuai dengan alamat.  “Jadi dia numpang di situ, kan tidak bisa begitu, kita berdasarkan KK tersebut," katanya.

Dia mengklaim, pihak operator tidak main-main. Menurutnya, saat verifikasi dan mendatangi rumah calon siswa akan diminta menunjukkan KK sampai ditelusuri melalui aplikasi jarak rumah ke sekolah. "Kita tidak bisa menentukan, misalkan yang miskin jaraknya dekat tidak diterima, pasti ada alasan terkait data penunjang, seperti KK-nya tidak ada atau kurang dari setahun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya