Polisi Buru Juru Parkir Liar di Istiqlal yang Minta Bayaran Rp300 Ribu
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta -- Polisi telah menangkap juru parkir (jukir) liar yang viral mematok tarif sebesar Rp150 ribu di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Kini, hal serupa kembali terjadi di sana.
Kejadian ini pun kembali viral. Salah satunya di akun X @toe_giman. Dalam video yang di-posting, disebut bahwa korbannya adalah bus rombongan. Tarif yang diminta cukup fantastis yakni Rp300 ribu.
"Halooo @kemenhub151 nih ada kang jukir liaarrr... berantas doonk," demikian seperti dikutip, Senin, 24 Juni 2024.
Para jukir liar ini bahkan disebut meminta secara paksa. Dalam posting-an disebut mereka tidak segan mengancam bakal memecahkan kaca bus jika uang yang mereka minta tidak diberikan.
Terkait hal ini polisi belum berkata banyak. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pengejaran terhadap mereka masih dilakukan. Pihaknya pun berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta serta Satuan Polisi Pamong Praja. "Dalam lidik (penyelidikan) serta koordinasi dengan Dishub dan Satpol PP," ujar Susatyo.
Sebelumnya diberitakan, dua juru parkir masing-masing berinisial AB (49) dan J (26) telah ditetapkan tersangka. Mereka mengaku memungut biaya parkir untuk biaya makan. Keduanya menampik memberi duit hasil pungutan mereka kepada kelompok tertentu. Uang itu dibagi-bagi ke sesama jukir. "Buat makan aja. Enggak ada setoran, buat pribadi, makan, bagi-bagi aja," kata salah satu dari juru parkir yang ditangkap.
Untuk diketahui, viral di media sosial yang memperlihatkan seorang juru parkir (jukir) liar di depan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat meresahkan masyarakat. Juru parkir itu mematok harga parkir mobil sebesar Rp150.000 kepada pengendara.
Peristiwa tersebut viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh @terangmedia pada Minggu, 12 Mei 2024. Dalam video tersebut, terlihat pengendara protes dengan tarif parkir mobil yang ditentukan oleh juru parkir liar tersebut.
Pengendara sempat berdebat dengan juru parkir liar tersebut. Bahkan, para juru parkir liar mengatakan biasanya ada biaya kebersihan dan biaya lainnya bagi para pengunjung masjid.
"Masa, Rp150 ribu sih?," tanya pengunjung.
"Bapak karena memang belum pernah, baru sekali ini memang kaget," jawab jukir
"Masa, Rp150 ribu sih?," protes pengunjung kembali.
"Biasanya ada uang kebersihan, uang apa, ini enggak, ini kita minta Rp150 ribu aja. Kita orang baik-baik, Pak," jawab juru parkir liar lainnya.
"Ada Perda (peraturan daerah)-nya, enggak?," tanya pengunjung.
"Bapak buka di Google aja, Pak, ini parkir liar. Saya malas berdebat untuk Bapak, enggak ada gunanya, enggak ada manfaatnya," kata juru parkir liar itu.
"Ini parkir liar, Pak, cuman ada yang penanggungjawabnya. Kalau bisa ini hilang gimana? Tanggung jawab siapa?," timpal jukir lain.