Polisi Amankan Tiga Pelaku Tawuran yang Tewaskan Satu Siswa SMP di Depok

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok – Tiga pelaku tawuran yang menewaskan MI (13) siswa SMP di Depok diamankan. Mereka adalah M (13), D (13), dan F (13). M berstatus sebagai siswa SMP di salah satu sekolah di Depok, sedangkan D dan F sudah putus sekolah.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

“Tadi malam terjadi lagi tawuran di wilayah Pancoran Mas, di Rangkapan Jaya. Itu ada dua kelompok yang melakukan tawuran. Dua-duanya ini adalah anak SMP,” kata Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana, Jumat, 14 Juni 2024.

Ilustrasi tawuran

Photo :
  • Istimewa/Andrew Tito
Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Karyawati Nangis dan Tertekan di Penjara, Sang Ibu Ingin Damai

Tawuran pecah di depan pintu Tol Desari, Jalan Raya Sawangan, Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok pada Kamis malam, 13 Juni 2024.

“Setelah bergulat, terus ada yang kabur naik motor karena motornya dikejar setelah itu ditusuk ya dari belakang. Akhirnya korban yang ditusuk ini terjatuh dari motor,” ujarnya.

DPR Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi sesudah Banjir Bandang

Saat terjatuh dari motor, korban ditinggalkan oleh temannya. Kemudian oleh warga dibawa ke rumah sakit.

“Korban ini kita sangat sesalkan ternyata usianya juga masih sangat muda kelahiran tahun 2008 dari salah satu SMP yang ada di Depok,” ungkapnya. 

Polisi mengamankan satu pelaku pada Jumat, 14 Juni 2024 pukul 05.00 WIB. Tidak lama kemudian, dua pelaku lainnya berhasil diciduk juga. Dari tangan pelaku diamankan barang bukti berupa senjata tajam.

“Barang buktinya ada pisau, ada kampak. Itu yang menjadi alat bagi si pelaku untuk melakukan penganiayaan yang berujung pada meninggal dunia si korban,” bebernya.

Korban mengalami luka di punggung dan dada. Arya mengimbau kepada orang tua agar memperhatikan anak-anaknya. Sehingga tidak terjadi lagi tawuran yang menimbulkan korban jiwa.

“Jadi saya mengimbau juga kepada masyarakat kepada orang tua, kepada pemerintah kota, ini masalah tawuran agar benar-benar diperhatikan. Bukan hanya pada saat tawuran, tapi sebelum tawuran itu kita melakukan antisipasinya. Berikanlah kegiatan-kegiatan yang positif, sehingga tidak terjadi cari perhatian dengan cara tawuran seperti ini,” katanya.

Arya menuturkan, awalnya tawuran terjadi antara anak sekolah. Kemudian terjadi bentrok hingga salah satu kelompok ada yang kabur. Saat ini yang terjadi sebelum tawuran biasanya mereka janjian terlebih dahulu di sosial media.

“Kalau dulu kan mungkin tidak janjian, ketemu mungkin ada masalah ya terus mereka berantem, begitu selesai itu sudah, tapi sekarang ini justru menjadi satu kebiasaan, jadi janjian tawuran di situ, sudah tawuran sudah tidak terkendali, akhirnya ada yang meninggal dunia ya,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya