Terapkan Gerebek Posyandu, Pemkab Tangerang Sebut Angka Stunting Terus Menurun
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Tangerang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melakukan monitoring Gerebek Posyandu di Desa Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu, 8 Juni 2024.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Maesyal Rasyid mengatakan, Gerebek Posyandu tersebut, sebagai program pemerintah pusat dalam rangka menekan angka stunting. Dimana, seluruh perangkat daerah bersama para mitra dan elemen masyarakat berkolaborasi untuk mempercepat dan menekan stunting di Kabupaten Tangerang.
"Sebetulnya program ini dicanangkan oleh Wakil Presiden Indonesia, diteruskan oleh Mendagri, lalu ke provinsi dan daerah untuk menurunkan angka stunting. Dan di Kabupaten Tangerang, program ini kita namai Grebek Posyandu, yang menyasar 2.352 posyandu se Kabupaten Tangerang," katanya.
Gerebek Posyandu mendata kesehatan semua balita. Setelah dilakukan pendataan, langkah selanjutnya adalah memberikan suplai gizi dan vitamin yang cukup kepada para balita, sehingga ke depannya akan mampu menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan unggul.
"Dengan data kesehatan yang masuk, kita bisa ketahui dengan pasti berapa jumlah balita, lalu berapa balita yang risiko stunting, dan balita yang stunting. Sehingga, bisa mendapat penanganan dan pencegahan dengan cepat dan efektif," ujarnya.
Tidak hanya itu, pihaknya turut merilis bahwa angka stunting di wilayah tersebut pun terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, angka stunting di Kabupaten Tangerang terus mengalami penurunan sejak 2021.
Terdata, untuk tahun 2021 angka stunting mencapai 16.136 balita, 2022 menurun menjadi 9.200 balita, dan pada tahun 2023 juga kembali menurun menjadi 5.391 balita.
"Untuk tahun 2024 ini, masih terus kita himpun dan akan diketahui setelah program Grebek Posyandu selesai. Diharapkan, dengan adanya program ini, angka stunting di Kabupaten Tangerang akan kembali menurun, bahkan sampai nol persen," ujarnya.