Jaksa Ungkap Panca Cemburu ke Istri Hingga Sempat Coba Bunuh Diri 4 Kali
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta – Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebut bahwa sikap Panca Darmansyah membunuh empat anak kandungnya itu ternyata cemburuan kepada sang istri, Devi Manisha alias DM. Hal itu terungkap saat jaksa membacakan dakwaan untuk Panca Darmansyah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 29 Mei 2024.
Jaksa menjelaskan bahwa Panca tak hanya cemburuan, melainkan juga bersikap posesif kepada istri hingga pernah berusaha mencoba bunuh diri sebanyak empat kali.
Ternyata, Panca juga menikah siri dengan sang istri sejak 29 Agustus 2017 silam. Dari pernikahannya itu, Panca dan DM dikaruniai empat orang anak yakni AK anak lelaki berusia 11 bulan, AR anak lelaki berusia 2 tahun, SK anak perempuan berusia 5 tahun, dan VA anak perempuan berusia 6 tahun.
"Dalam kehidupan rumah tangganya, terdakwa dan DM sering tak harmonis disebabkan terdakwa melakukan kekerasan fisik pada DM. Terdakwa cemburuan dan terlalu posesif pada DM, dimana terdakwa bekerja di rumah membuka service alat-alat elektronik sambil mengasuh anak-anak, sedangkan DM bekerja sebagai tenant relation di Apartemen Kemang," ujar jaksa di ruang sidang.
Dalam dakwaan Panca, jaksa membeberkan terkait dengan awal mula KDRT yang dilakukan Panca di rumah indekosnya kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Jaksa menyebut ketika Panca dan istri ribut-ribut, kedua anaknya sempat terbangun dan mendengar keributan tersebut.
Setelah keesokan harinya, adik istri Panca pun menjemput DM untuk berangkat kerja. Tapi, Panca mengelak karena mengklaim bahwa DM dalam kondisi sakit.
Tak percaya pengakuan Panca, adik DM itu menerobos masuk melihat kondisi sang Kakak, yang mana DM kondisinya sudah babak belur di bagian wajahnya.
Singkat cerita, ketika adik DM membawa ke rumah sakit, Panca pun melakukan pengecekan pesan di instagram istrinya. Lantas, Panca menemukan percakapan beserta foto-foto yang dikirim sang istri pada laki- laki lain.
Tak lama, Panca mengirimkan voice note melalui Whatsapp ke istrinya memberitahu jika dia telah mengetahui perselingkuhan sang istri dan bakal menyimpannya sebagai bukti.
"Namun, DM membalas pesan terdakwa dengan mengatakan siap-siap aja kamu ditahan, setelah itu DM memblokir contact Whatsapp terdakwa. Atas sikap DM itu membuat terdakwa merencanakan untuk membunuh keempat orang anaknya, sekaligus bunuh diri karena menganggap DM sudah tidak benar sebagai seorang istri dan ibu," tutur Jaksa.
Jaksa membeberkan perbuatan Panca yang membubuh anak-anaknya itu dengan cara memerintahkan empat anaknya tidur siang. Panca membaringkan anak-anaknya di atas kasur sesuai urutan umurnya, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Panca lantas memastikan keempatnya telah tertidur lelap, hingga akhirnya Panca membunuh mereka satu persatu dengan cara membekap mulut dan hidung menggunakan tangannya.
"Setelah keempat anak terdakwa meninggal dunia, kemudian terdakwa memvideokan anak-anaknya menggunakan handphone sambil mengatakan, 'anak-anak sekarang sudah enggak ada, sekarang gantian giliran saya’. Lalu terdakwa menutup pintu kamar dan menuju ke dapur mengambil pisau, kemudian terdakwa ke depan kamar mandi dengan melepaskan seluruh pakaiannya untuk melakukan bunuh diri," kata dia.
Setelah semua anaknya dibunuh, Panca mencoba melakukan bunuh diri sebanyak 4 kali. Pertama, pasca keempat anaknya meninggal, Panca mencoba bunuh diri pakai pisau dengan memotong urat nadi tangan sebelah kiri. Di situ Panca sempat menulis, Puas Bunda Thanks For All di atas lantai menggunakan darahnya hingga akhirnya dia tak sadarkan diri.
Namun, Panca kala itu masih hidup. Saat sadar, Panca yang sebelumnya berada di kamar mandi itu pindah ke kamar anak-anaknya dan tertidur. Pada tanggal 4 Desember 2023, Panca terbangun kembali ke kamar mandi dengan membawa paku. Dia pun menusuk urat di punggung tangan kanan dan kirinya hingga dia pun lemas, hanya saja Panca masih hidup.
Ketiga pada saat malamnya, Panca kembali mencoba bunuh diri dengan menusukkan paku ke mata kaki kiri dan kanannya hingga berdarah, hingga membuat tak sadarkan diri. Pada esok harinya atau tanggal 5 Desember 2023, Panca kembali bangun dan sempat memesan Mizone untuk diminum, lalu coba bunuh diri lagi.
"Pukul 11.00 WIB, terdakwa kembali berupaya untuk bunuh diri dengan membawa pisau ke dalam kamar mandi, menusukkan pisau ke arah perut hingga mengeluarkan darah dan terdakwa merasa lemas hingga tidak sadarkan diri," kata Jaksa.
Jaksa melanjutkan dakwaannya pada tanggal 6 Desember 2023, adik sang istri mendatangi rumah kontrakan Panca untuk melihat kondisi anak-anaknya itu. Hingga akhirnya, rumah Panca didobrak bersama warga dan terungkaplah dugaan kasus pembunuhan tersebut oleh warga dan polisi.