Kecelakaan Bus di Ciater, 7 Korban Luka Berat Masih Dirawat di Ruang ICU RSUI

Direktur Utama RS UI, Astuti Giantini
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok – Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) merawat pasien korban kecelakaan bus Putra Fajar. Ada tujuh korban yang dirawat di RS tersebut. Kondisi pada korban dalam keadaan luka berat.

Mayat Pria dengan Kepala Pecah Ditemukan di Depan TPU Menteng Pulo

Direktur Utama RS UI, Astuti Giantini mengatakan, tujuh korban yang dirawat adalah pasien dengan kategori luka berat. Para korban sudah menjalani operasi saat tiba di RS UI.

“Jumlah pasien yang dirawat di RS UI ada tujuh. Semuanya mengalami operasi karena yang memang yang masuk RSUI ini memang pasien yang berat jadi kami melakukan operasi,” katanya, Selasa,14 Mei 2024.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

Para pasien langsung ditangani tim dokter dan mendapatkan perawatan tim medis. Ketujuh pasien sudah menjalani operasi. “Jadi tim dokter saya bersiap dari jam 7 pagi sampai jam 3 pagi baru selesai operasi,” ujarnya.

Bus pariwisata alami kecelakaan maut di Ciater Subang

Photo :
  • Antara Foto
Bukan Sekadar Penghargaan, Beasiswa Juga Sebuah Investasi Masa Depan

Saat ini para korban masih berada di ruang ICU. Ketujuh pasien belum dipindahkan ke ruang rawat karena kondisi belum stabil. “Jadi semua pasien masih berada di ruang ICU. Saya minta doanya mudah-mudahan segera diberi kesembuhan, segera diberi perbaikan,” ujarnya.

Menurut dia, kondisi para pasien saat ini masih bervariatif. Rata-rata dalam kondisi berat. “Kondisinya rata-rata berat, menurut saya semuanya memang perlu dilakukan observasi di ICU,” katanya.

Dia mengungkapkan, dari ketujuh pasien ada yang kondisi kesadarannya kurang baik. Oleh karena itu, tim medis memberikan tindakan sebaik mungkin supaya pasien segera pulih.

“Kesadaran ada yang kurang baik, tetapi kita usahakanlah kita berikan yang terbaik untuk pasien-pasien kami. Jadi saya belum bisa menentukan apakah nanti hasilnya akan baik atau tidak. Itu juga masih perlu penanganan lanjut, jadi memang harus kita terapi dengan yang terbaik,” ujarnya.

Saat ini kondisi ketujuh korban terus dipantau. Jika diperlukan tindakan lanjutan akan segera dilakukan.

“Sudah pasti yang pertama sekarang dalam keadaan yang kurang baik kita akan lakukan terapi yang terbaik setelah mereka dilakukan operasi dan lainnya. Selanjutnya mungkin kalau ada yang perlu direhabilitasi atau perlu perbaikan ke depan akan kita lakukan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya