Yayasan SMK Lingga Kencana Depok Sebut Agenda Perpisahan Keluar Kota Sudah Disepakati Bersama
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Depok – Pihak SMK Lingga Kencana akhirnya angkat bicara perihal kecelakaan yang terjadi di Ciater dan menimpa rombongan siswa. Pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) mengungkapkan agenda perpisahan ke luar kota merupakan kesepakatan antara pihak sekolah dan orang tua siswa.
“Sudah kesepakatan sebelumnya,” kata Bagian Informasi YKS, Dian Nur Farida, Minggu (12/5/2024).
Siswa berangkat menuju Bandung pada Jumat (10/5). Ada 157 orang yang berangkat. Terdiri dari 28 guru, 122 siswa dan sisanya dari keluarga. Rombongan adalah siswa kelas XII yang menggelar acara perpisahan.
“Jadi kemarin berangkat 3 bus, dalam 157 orang itu dibagi 3, ini kegiatan tahunan sekolah, yang meninggal 11, satu orang guru dan 10 siswa, sedangkan luka-luka 33 orang,” ujarnya.
Dian menuturkan, sekolah menyewa perusahaan otobus (PO) secara resmi. Ditegaskan, armada yang disewa sekolah dinyatakan laik jalan. Namun dari tiga bus yang disewa, satu mengalami kecelakaan akibat rem blong.
“Kalau kami enggak yakin, kami tidak akan memberangkatkan dari sini, kami berusaha memberikan yang terbaik untuk murid-murid kami,” akunya.
Dian menyebut, lokasi perpisahan sudah disepakati bersama. Bahkan sudah dilakukan rapat beberapa kali dengan wali murid.
“Jadi, tidak sekonyong-konyong atau tiba-tiba ditentukan, sudah dipilah, disurvei dan beberapa hal kami lakukan persiapan,” tegasnya.
Ditanya mengenai pengecekan kelayakan bus, dirinya tidak menjawab detil. Dia beralasan saat ini fokus pada penanganan korban.
“Kalau terkait masalah itu, kami akan serahkan ke pihak kepolisian, fokus kami kali ini adalah kami menyelesaikan musibah yang dialami sehingga aemua berjalan dengan baik, dan juga keluarga korban,” akunya.
Dian menuturkan saat ini pihak yayasan fokus pada penanganan korban. yayasan mengucapkan terima kasihpada pemerintah dan masyarakat yang sudah membantu menangani kecelakaan tersebut.
“Yayasan melakukan upaya koordinasi dengan baik agar tertangani, siswa selamat pun disambut Bapak Wali Kota Depok subuh tadi. Semoga mereka diberi kekuatab atas musibah ini,” ungkapnya.
Saat ini korban luka menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Depok. Sementara itu juga ada tiga orang masih menjalani perawatan intensif di RS Subang.
“Mohon doanya pihak yayasan dan keluarga dapat menerima musibah ini,” katanya.
Mengenai biaya pengobatan korban luka-luka, kata Dian, akan ditanggung Pemerintah Kota Depok.
“Saya juga sudah sampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Depok karena Pak Wali sudah menyampaikan seluruh biaya (pengobatan) ditanggung pemerintah,” ucapnya.
Dirinya mengaku masih berkordinasi dengan pihak travel untuk meminta pertanggungjawaban. Perihal kompensasi yang diberikan untuk korban, Dian berjanji akan rapat dengan internal pengurus setelah penangan korban selesai.
“Jadi saat ini fokus kami hanya sampai prosesi pemakaman dan akan melakukan rapat pengurus setelah ini,” pungkasnya.