Teka-teki Tewasnya Brigadir RAT, Polisi Bakal Bongkar Isi SMS Korban dengan Istri
- Istimewa
Jakarta - Polisi terus berupaya membongkar teka-teki tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara, yaitu Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis, 25 April 2024.
Pihak kepolisian menyampaikan perkembangan terbaru terkait penyelidikan tewasnya Brigadir Ridhal Ali, dengan memeriksa isi handphone milik Brigadir RAT.
"Kegiatan hari ini kami fokus mendalami isi HP milik korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro kepada wartawan, Minggu, 28 April 2024.
Bintoro menjelaskan pihaknya memeriksa pesan singkat atau SMS antara sang istri dengan Brigadir Ridhal Ali. Meski begitu, Bintoro belum bisa menjelaskan lebih jauh terkait perkembangan penyelidikan.
"Khususnya (yang dibongkar) SMS antara istri dan korban. Untuk isinya akan kami rilis besok," jelas Bintoro.
Sebelumnya, Bintoro mengatakan bahwa pihaknya berhasil menemukan sejumlah barang bukti dalam dugaan kasus tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).
Ia menyebut ada senjata HS Kaliber yang ditemukan di lokasi tewasnya Brigadir RAT. Senjata itu ditemukan di dalam mobil korban.
"Kami menemukan beberapa barang bukti di dalam mobil tersebut berupa satu pusuk senpi jenis HS dg kaliber 9 milimeter dan juga kami menemukan identitas korban inisial RA adalah salah satu petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Manado," ujar AKBP Bintoro kepada wartawan, Jumat 26 April 2024.
Bintoro menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kepada 13 orang saksi. Bahkan, ia mengatakan polisi juga sudah melakukan pengecekan kepada rekaman CCTV yang berada dekat lokasi kejadian.
"Sejauh ini sudah 13 orang saksi yang kita lakukan pemeriksaan. Dan ada CCTV yang berhasil kami ambil," kata dia.
Sementara itu, Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono menyebut Polresta Manado Sulawesi Utara mengutus jajarannya untuk turut tangan mendalami kematian Brigadir Ridhal Ali. Kematian Brigadir Ridhal Ali yang diduga bunuh diri jadi sorotan karena kabar adanya kejanggalan yang tak wajar.
Agus menjelaskan, pihaknya sudah mengirim tim khusus untuk berkoordinasi dengan kepolisian tempat kejadian perkara. Tim tersebut diterbangkan dengan tujuan untuk mendalami penyebab kematian jajarannya.
"Sudah ada tim yang diberangkatkan untuk kemudian berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Selatan. Tujuannya untuk membantu memperdalam penyebab kejadian terhadap anggota kami," kata dia.
Ipda Agus menuturkan, penyelidikan kematian Brigadir Ridhal Ali akan dikawal langsung Kapolresta Manado Kombes Julianto Sirait. Selain itu, Pengamanan Lingkungan Internal (Paminal) Polda Sulut.
Dia mengatakan, penyelidikan akan dilakukan dengan memeriksa terlebih dulu jejak digital korban, CCTV lokasi kejadian hingga melakukan autopsi.
Agus menuturkan kasus kematian Brigadir Ridhal jadi perhatian Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan.
"Pak Kapolda sudah memerintahkan Kapolresta Manado ke Jakarta mendalami kasus tersebut didampingi Paminal Polda. Karena saat ini masih didalami terkait CCTV dan jejak digital dari handphone," katanya
"Adapun untuk penanganan jenazah, Polresta Manado akan bantu untuk autopsi yang dilaksanakan oleh pihak Polres Metro Jakarta Selatan," jelas Agus.