Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Dok. Istimewa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menghadiri Transit Oriented Development (TOD) Investment Forum di Tokyo pada 24-26 April 2024. Dalam kesempatan itu, Heru menyaksikan penandatanganan tujuh dokumen kerja sama proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.

Prabowo Temui SBY di Cikeas Bahas Investasi

Penandatanganan proyek itu bernilai total sekitar Rp11 triliun dengan beberapa pihak, baik dari Indonesia maupun Jepang. Adapun, teken yang dilakukan itu terkait potensi investasi dan kemitraan serta kerja sama pengembangan kawasan berorientasi transit, termasuk pengembangan lahan dan interkoneksi bangunan.

Selain itu, mencakup potensi kerja sama kajian strategis pertumbuhan bisnis dalam kawasan berorientasi transit di Jakarta. 

Dorong Kemandirian Finansial PMI, Bank Mandiri Perluas Program Mandiri Sahabatku ke Jepang

Di sisi lain, Heru Budi mengapresiasi dukungan yang diberikan terhadap TOD Investment Forum, sehingga kegiatan tersebut bisa terlaksana untuk kedua kalinya. 

Heru menilai forum tersebut sangat penting, karena pembangunan dari segi infrastruktur, transportasi, dan urban development dilakukan untuk mempersiapkan Jakarta sebagai kota global dan pusat ekonomi pasca pemindahan Ibu Kota ke Nusantara. Jakarta, kata dia, akan berfokus untuk menarik perhatian Internasional di bidang turisme dan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition).

7 Rahasia Jadi Orang Kaya ala Robert Kiyosaki, Nomor 4 Jangan Sampai Terlewat!

"Setelah Pemerintahan pindah sepenuhnya ke IKN Nusantara, akan terdapat banyak idle asset ex-gedung Pemerintah di Jakarta yang dapat dimanfaatkan. Jakarta akan memiliki kesempatan untuk membenahi diri dari sisi desain perkotaan. Salah satunya, pengembangan proyek-proyek TOD di tengah kota melalui MRT Jakarta,” kata Heru Budi dalam keterangan pers pada Jumat, 26 April 2024.

Dok. Istimewa

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan, sejak beroperasinya MRT Jakarta pada 2019 silam, PT. MRT Jakarta (Perseroda) telah berperan penting dalam membentuk sistem transportasi umum yang efisien di Jakarta dan mendorong penggunaan moda transportasi berkelanjutan.

“Dalam kaitannya dengan forum ini, pengembangan TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta akan menawarkan peluang investasi dan inovasi yang unik. Dengan integrasi jaringan transportasi, TOD tidak hanya akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga DKI Jakarta serta pertumbuhan ekonomi Jakarta,” jelasnya.

Adapun, ketujuh dokumen kerja sama meliputi dua Head of Agreement (HoA), empat Memorandum of Understanding (MoU) dan satu Minutes of Discussion dengan berbagai pihak untuk pengembangan transportasi MRT Jakarta. 

Dua HoA yang ditandatangani terdiri dari realisasi Dukuh Atas Pedestrian Deck bersama Hankyu Hanshin Properties dan Mitsubishi Jisho Design, serta Blok M Mixed-Use bersama PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero). 

Selain HoA tersebut, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga menandatangani empat nota kesepahaman, yaitu bersama PT. Wisma Nusantara Internasional tentang pengembangan kawasan Bundaran HI, PT Pembangunan Jaya Ancol, tentang Pengembangan Kawasan serta Pembangunan Depo Fase 2 MRT Jakarta, Perumda PAL Jaya terkait pengembangan Waduk Setiabudi Barat, serta JR East tentang pengembangan bisnis retail di stasiun jalur Utara-Selatan MRT Jakarta. 

Sedangkan, penandatanganan Minutes of Discussion dilakukan bersama Urban Renaissance terkait Dukuh Atas Pedestrian Deck.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya