Oknum Polisi yang Diamankan Usai Pesta Narkoba di Depok Ternyata Kakak Adik

Lokasi penangkapan oknum polisi terlibat narkotik di Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Depok –  Dua dari lima oknum polisi yang diamankan usai pesta narkoba di Depok, diketahui sebagai kakak adik. Mereka adalah Briptu FAR dan Briptu FAG. Dari hasil tes urine, keduanya diketahui positif mengandung amphetamin dan methamphetamine.

Kelompok Bali Nine, Tersangka Kasus Narkoba di Bali Bakal Dipulangkan ke Australia

Keduanya diamankan beserta tiga lainnya dengan sejumlah barang bukti berupa paket sabu-sabu dan alat timbang. Mereka diamankan pada Jumat 19 April 2024 malam, di rumah Briptu FAR di Kawasan Palsigunung Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok Jawa Barat.

Ketua RW setempat, Lilik Ramli, mengatakan dirinya tidak mengetahui perihal penangkapan itu. Namun dia mendapat informasi bahwa dua diantaranya adalah warganya dan statusnya kakak beradik.

AKP Dadang Resmi Dipecat dari Polri Buntut Kasus Polisi Tembak Polisi, Tidak Ajukan Banding!

“Saya juga nggak tahu pas penangkapan. Tahunya laporan dari orang lain, katanya di RT 07 ada yang pesta narkoba. Kalau saya kurang tahu,” katanya, Senin 22 April 2024.

Lilik menuturkan, tidak kenal dengan tiga orang lainnya yang diamankan. Dia hanya mengetahui dua orang yang diamankan adalah Briptu FAR dan Briptu FAG.

Polisi yang Tembak Pelajar Dituduh Mabuk hingga Narkoba, Begini Faktanya

“Itu kakak adik informasinya. Mereka polisi semua,” ungkapnya.

Dirinya langsung mengkonfirmasi ke pihak keamanan RT setempat. Dari informasi yang didapat, kedua warganya itu adalah anak dari seorang tokoh masyarakat setempat.

“Saya kenal bapaknya, tokoh masyarakat. Mereka sudah lama tinggal di sini, sudah 15 tahunan. Dua-duanya (yang ditangkap) anggota (polisi),” ujarnya.

Lilik mengaku tidak kenal dengan keduanya. Dari penuturan warga, keduanya dikenal tertutup. Dia hanya kenal dekat dengan orang tuanya saja.

“Tertutup banget, saya kurang tahu,” katanya.

Sementara itu, petugas keamanan setempat bernama Asep menuturkan, dirinya pernah antar jemput Briptu FAR saat sekolah SMA. Ketika lulus sekolah, dia tidak pernah lagi mengantar FAR.

“Tadinya waktu masih sekolah masih suka saya antar jemput. Jadi polisi 3 tahunan,” katanya.

Secara personal, dia tidak terlalu kenal dengan FAR. Dia hanya kenal dengan kedua orang tuanya. Namun FAR pernah menjadi Ketua Karang Taruna di RT.

“Kalau dari kecil saya tahu dia (FAR), cuma nggak paham kelakukannya. Orangtuanya di lingkungan mah baik, pernah jadi ketua karang taruna di RT,” ungkapnya.

Sebelum penangkapan, dia mengaku sering melihat teman-teman FAR datang ke rumahnya. Hanya saja dia tidak tahu aktivitas apa yang dilakukan di dalam. FAR adalah anak kedua dari tiga bersaudara. 

“Sering lihat jemput temannya naik motor, biasanya siang hari. Saya nggak tahu karena dia polisi kita nggak nanya-nanya ngapain aja. Tahunya suka ada teman, dia nunggu di jalan, ada 2-3 orang, nggak tahu mereka ngapain,” pungkasnya.

Ilustrasi/Proses autopsi korban penembakan

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Peristiwa penembakan polisi kembali menjadi sorotan publik menyusul kasus seorang perwira polisi menembak anak buahnya sendiri di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024