Tanggul Kali Hek Jebol, DPRD DKI Soroti Sedikitnya Pasukan Biru SDA

Akibat curah yang tinggi sejak Senin pagi 25 Maret 2024, membuat tanggul Hek Kramat Jati mengalami jebol dan banjir genangi Jalan Bogor Raya,
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta – Anggota DPRD DKI Nova Harivan Paloh menyoroti peristiwa jebolnya tanggul kali Hek di Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK), Kramat Jati, Jakarta Timur, pada hari Senin 25 Maret 2024 kemarin. Menurutnya jebolnya tanggul tersebut dikarenakan berkurangnya petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) sehingga perawatan tanggul tersebut tak optimal.

Menko AHY dan Menteri PU Dody Bahas Penurunan Muka Tanah Jakarta, Mengantisipasi Bahaya Banjir

"Ada pengurangan tenaga Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di beberapa wilayah, mungkin dari petugas SDA atau 'pasukan biru' yang sudah masuk usia pensiun tapi tidak digantikan orang," kata Nova kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Petugas gabungan memasang bronjong mencegah banjir kali hek kramat jati

Photo :
  • BPBD
Bencana Banjir Dahsyat di Spanyol, Total Korban Tewas Mencapai 211 Orang

Nova menuturkan, tanggul merupakan prasyarat dalam penanganan banjir. Oleh karena itu, jika tanggul jebol, maka Suku Dinas SDA Jakarta Timur harus memastikan penyebabnya. Dinas SDA DKI dan jajarannya di wilayah bertugas untuk melakukan pembangunan dan penguatan infrastruktur sebagai pengendali air.

Beberapa infrastruktur yakni waduk, tanggul, pembuatan sistem polder, hingga peningkatan kapasitas drainase kawasan.

Pemerintah Genjot Keterhubungan Infrastruktur untuk Kejar Swasembada Pangan

Selanjutnya, tugas Dinas SDA dan jajaran di wilayah yaitu turut aktif mengoptimalkan sarana dan prasarana seperti rumah pompa, pintu air, dan peralatan berat lainnya. Dengan demikian, dibutuhkan lebih banyak petugas untuk mengoptimalkan peran tersebut.

Di sisi lain, Nova juga menyoroti soal keuangan Pemerintah Provinsi DKI yang mungkin tengah bermasalah. "Saya garis bawahi, apakah ini terkait masalah keuangan Pemprov DKI yang mungkin sedang bermasalah," ujarnya.

Padahal, menurut Nova, Pemprov DKI Jakarta pada 2024 memprioritaskan anggaran pada program penanganan banjir yang dialokasikan sebesar Rp2,85 triliun atau 4 persen dari total belanja daerah yang mencapai Rp72,6 triliun. "Kalau memang banjir ini menjadi faktor utama penyelesaian Jakarta, ya fokuskan," tegasnya.

Oleh karena itu, Nova meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan jajarannya untuk mampu mengevaluasi kinerja dengan memperhatikan aspek-aspek mobilitas dan transportasi masyarakat.

Hujan deras dengan durasi yang cukup lama di DKI Jakarta membuat belasan titik lokasi banjir di berbagai lokasi.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

BPBD DKI mencatat ruas jalan di Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK), Kramat Jati, Jakarta Timur, mengalami banjir dengan ketinggian air 30 sentimeter (cm) hingga pukul 07.00 WIB pada Senin kemarin.

Walaupun sempat mengganggu lalu lintas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan, alih-alih jebol, tanggul di Jakarta Timur (Jaktim) masih dalam tahap pembangunan. 

"Enggak, jadi ada yang sedang diturap. Engga jebol sih, sedang dalam pembangunan," kata Heru di Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Senin (25/3) lalu. (ANT)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya