Polisi Ngaku Butuh Hal Ini Ungkap Motif Sekeluarga Lompat Bunuh Diri dari Apartemen

ilustrasi ambulans.
Sumber :

Jakarta - Polisi mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan psikologi forensik untuk menguak motif pasti penyebab satu keluarga yang diduga bunuh diri di Penjaringan, Jakarta Utara. Satu keluarga bunuh diri diduga dengan melompat dari lantai 22 apartemen Teluk Intan, Penjaringan.

5 Fakta Menarik di Balik Pengungkapan Kasus Prostitusi di Apartemen Depok

"Kami masih nunggu hasil laboratorium forensik dan psikologi forensik," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi Hady Siagian, Senin, 18 Maret 2024.

Maka itu, polisi mengaku belum bisa berkata lebih jauh. Untuk sementara, polisi menduga para korban sengaja bunuh diri dengan cara melompat dari apartemen.

Prostitusi Online di Apartemen Depok Terkuak, Dugaan Keterlibatan Pejabat Bakal Dibongkar

Polisi juga sudah melakukan Olah tempat kejadian perkara atau TKP ulang untuk mengungkap motif pasti penyebab bunuh diri sekeluarga ini.

Ilustrasi lokasi kejadian.

Photo :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan.
Genangan Air Makin Meninggi Imbas Banjir Rob di RW 22 Muara Angke Jakarta Utara

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakut, Kombes Gidion Arif Setyawan sudah datangi TKP bunuh diri sekeluarga di apartemen Teluk Intan, Penjaringan pada Rabu 13 Maret 2024.

Gidion mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan secara scientific dalam menghadapi kasus tersebut. Menurut dia, bila seluruh bukti dan fakta sudah lengkap maka baru dapat disimpulkan penyebab bunuh diri sekeluarga tersebut.

Dalam kasus ini, empat orang tewas diduga usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Tower Topas Penjaringan, Jakut. Indisen berdarah itu terjadi pada Sabtu sore, 9 Maret 2024.

"Keempat korban diduga melompat dari roof top apartemen tersebut," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2024.

Kompol Agus menuturkan keempat korban adalah pria EA (50), perempuan berinisial AIL, dan dua anak remaja laki-laki berinisial JWA (13) dan remaja wanita berinisial JL (16).

Empat jasad korban awalnya ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen. Petugas itu mulanya dengar ada suara dentuman keras dan langsung menghampiri dan melihat empat mayat yang terlentang dan melapor ke polisi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya