Kata Polisi soal Isu Pinjol di Balik Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan
- Antara/HO-kapersky
Jakarta – Motif peristiwa bunuh diri yang dilakukan empat orang dalam satu keluarga dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara masih diselidiki polisi. Di sisi lain, muncul isu mengenai keluarga korban mengalami kesulitan ekonomi bahkan diduga terlibat pinjaman online (pinjol). Dugaan ini muncul dari kesaksian tetangga korban.
Mengenai hal itu, Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya menyatakan pihaknya belum dapat memastikan motif tewasnya satu keluarga akibat bunuh diri tersebut. Termasuk belum dapat memastikan apakah ada motif ekonomi atau pinjol di balik peristiwa ini.
"Masih didalami (motif bunuh diri). Belum sampai pada kesimpulan itu," ucap Agus saat dikonfirmasi wartawan, Minggu, 10 Maret 2024.
Empat orang yang merupakan satu keluarga itu tewas usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu sore. Korban diduga melompat dari rooftop.
Keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan berinisial AIL dan dua anak remaja laki-laki berinisial JWA (13) dan remaja wanita berinisial JL (16). Keempat jasad korban ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen.
Sementara itu, tetangga menduga satu keluarga itu mengalami tekanan atau masalah ekonomi. Salah satu tetangga yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan keluarga itu kerap meminjam uang beberapa hari terakhir.
"Terakhir-terakhir juga sering pinjam (uang) tapi kemampuan terbatas, pinjam, dicuekin, kalau ada uang ya dikasih, tapi (saya lihat) terdesak sekali," kata tetangga korban kepada wartawan, Minggu, 10 Maret 2024.
Tak hanya itu, dia pun mengaku sempat melihat ada orang yang menagih hutang ke keluarga tersebut. Sehingga, dia menduga keluarga tersebut tengah mengalami masalah ekonomi.
"Saya pernah lihat orang tagih dia kan, orang namanya tagih hutang kan pasti ada sedikit kasar atau gimana kan. Dari situ saya tahu (karena) ekonomi," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan istri korban pernah curhat ke istrinya perihal pinjaman online. Istri korban mengaku tak bisa lagi meminjam uang lewat pinjaman online tersebut.
"Terus dia pernah curhat sama istri saya dia ga bisa pinjam online lagi. Jadi saya dugaan ada pinjam online juga, mungkin ya," kata tetangga korban.