Korban Dugaan Pelecehan Seksual oleh Rektor Nonaktif UP Mengaku Trauma Lihat Gedung Kampus

Kampus Universitas Pancasila di Jalan Srengseng Sawah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Depok – RZ (42) korban pelecehan seksual di kampus Universitas Pancasila (UP) Jakarta akhirnya buka suara. Saat ini dia mengaku mengalami trauma dan kecemasan.

RZ merupakan satu dari dua korban yang diduga menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh Rektor UP nonaktif Prof. Edie Toet Hendratno (ETH). Selain RZ, ada korban lain yaitu DF. Keduanya sama-sama membuat laporan ke Polda Metro Jaya.

RZ menuturkan, dirinya menjadi tidak percaya diri dan ketakutan jika lewat depan kampus UP di Jalan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Dia pun saat ini menutup diri untuk bersosialisasi. “Lebih menutup diri, nggak banyak keluar, berinteraksi hanya kepada orang yang kenal aja,” kata RZ, Sabtu, 2 Maret 2024.

Ilustrasi pelecehan seksual

Photo :

Ibu dua anak itu menceritakan banyak ketakutan yang dialami setelah mendapat perlakuan tak senonoh. Terlebih saat ini kasusnya viral dan menjadi perhatian banyak kalangan. “Kalau lihat kampus di Srengseng jadi males, rasanya cemas, udah males. Trauma lihat kampus Srengseng, kayak merasa sendiri dengan perlakuan-perlakuan yang nggak adil,” ujarnya.

RZ menceritakan, dirinya mengalami ketakutan berlebih. Selain menutup diri, dia juga tidak berani keluar rumah sendirian. Dia selalu minta ditemani oleh orang lain. Keperluannya keluar rumah saat ini hanya untuk menjalani rangkaian pemeriksaan untuk memperkuat laporannya di kepolisian.

Untuk kembali bekerja dia mengaku belum percaya diri. “Kebetulan aku cuti kemarin. Kalau masuk gimana nanti ketemu banyak orang, rasanya sudah malas,” ujarnya dengan nada pelan.

Trauma itu membuat RZ mengalami penurunan kondisi kesehatan. Dia mengaku sedang tidak sehat saat ini setelah menjalani beberapa tahapan pemeriksaan. “Yang pasti aku capai, lelah. Fisik juga berpengaruh,” katanya.

Terpisah, Kuasa Hukum RZ, Amanda Mathovani membenarkan kondisi RZ mengalami trauma. Kesehatannya juga agak turun saat ini. “Untuk kondisi para korban mengalami kecemasan dan traumatis,” katanya.

RZ sudah melakukan pemeriksaan forensik psikiatri di RS Polri. Dia juga menjalani pemeriksaan di Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Hasil tes sudah keluar namun langsung diberikan kepada polisi. “Forensik psikiatri di RS Polri dan P3A. Hasilnya langsung diserahkan ke polda,” ujarnya.

Rektor Nonaktif UP Bantah Tuduhan

Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno (ETH), membantah apa yang dituduhkan padanya. Ia menegaskan tidak melakukan hal tersebut. "Enggak dong itu enggak dong," katanya, Kamis, 29 Februari 2024.

Edie menjelaskan bahwa dirinya malu hingga merasa terhina ketika dituding melakukan dugaan pelecehan. "Mungkin bapak dan ibu enggak bisa menggambarkan kesedihan saya, malu saya, dan sedih saya. Karena apa? Selama saya mengabdi di dunia pendidikan baru sekali ini saya dihina," ujar Edie.

Edie menyebutkan, perihal dugaan pelecehan yang dituduhkan kepada dirinya itu adalah pembunuhan karakter untuknya selama dirinya menjabat sebagai pimpinan sebuah kampus. "Padahal, seorang dosen atau guru orang yang betul menjaga etika dan budi. Saya sangat malu di depan semua orang. Makanya saya pakai topi," ucap Edie.

"Selama 2 bulan ini saya mendapat hinaan, cercaan, tuduhan yang sangat tidak beretika dan itu tidak saya lakukan sama sekali," kata Edie.

Sindikat Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar Beraksi Sejak 2010, Libatkan Pengusaha?

Edie juga menyebutkan, peristiwa yang menimpa dirinya tidak pernah terpikirkan sedikit pun. Bahkan, saat ini nama baik Edie tengah dipertaruhkan karena dituding melakukan pelecehan seksual. "Nama baik saya dipertaruhkan. Bukan nama baik saya yang hancur, prestasi loyalitas saya tiba-tiba harus lenyap," tuturnya.

Budi Arie Diperiksa sebagai Saksi Dugaan Korupsi Mafia Akses Komdigi, Kasusnya Naik Penyidikan!
Ilustrasi mobil polisi.

Klaim Bakal Usut Polisi Peras Penonton DWP Asal Malaysia, Propam Polda Metro Diturunkan

Polda Metro Jaya berjanji akan profesional terkait kasus pemerasan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024