Kasus Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur, Polda Metro Usut Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi Lain
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta - Polda Metro Jaya mendalami dugaan adanya keterlibatan oknum polisi di balik kejadian kaburnya 16 tahanan Polsek Metro Tanah Abang.
"Ya itu kan ada peristiwa berapa tahanan yang melarikan diri, nah itu yang didalami. Siapa yang bertanggung jawab, siapa yang piket, tanggung jawabnya sejauh mana ini yang akan didalami," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Selasa, 27 Februari 2024.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini mengatakan, pihaknya masih menunggu sidang etik yang dilakukan Propam Polda Metro Jaya. Perihal mutasi Kapolsek dan Wakapolsek Metro Tanah Abang disebut dilakukan guna kebutuhan organisasi. "Sementara alasan mutasi adalah untuk kebutuhan organisasi," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan bahwa Kapolsek Tanah Abang, Kompol Hans Philip Samosir, dan Wakapolsek, William Alexander, telah dicopot dari jabatannya.
Sebelumnya kedua polisi tersebut sempat diperiksa Propam, setelah kaburnya 16 tahanan dari Polsek Tanah Abang pada Senin dini hari, 19 Februari 2024 lalu.
"Kapolsek mutasi ke Polda. Wakapolsek ke Polres Jakpus," kata Kombes Ade Ary kepada media, Minggu, 25 Februari 2024.
Diketahui, kejadian kaburnya belasan tahanan Polsek Tanah Abang itu bermula dari Senin dini hari, 19 Februari 2024, dimana ke-16 tahanan berhasil meloloskan diri dengan menggergaji terali kamar mandi.
Aksi para tahanan itu mendapatkan bantuan dari Riski Amelia, yang merupakan istri dari salah satu tahanan yang kabur tersebut. Dia menyelundupkan gergaji. Saat ini Riski pun telah ditetapkan tersangka.