Polisi Ungkap Penyebab Keributan Antara Sekuriti LRT dan Ojol di Kuningan
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta – Polisi mengungkap penyebab kasus keributan sejumlah pengemudi ojek online (Ojol) dengan tiga orang Petugas sekuriti LRT Jabodebek. Kejadian ini bermula gara-gara kesalahpahaman.
"Ya intinya ada salah paham semualah. Karena kan emang ada aturan-aturan yang dilanggar dengan batas-batas ojol gak boleh, ini gak boleh. Hanya ada batas itu aja. Cuma, waktu itu ada yang gak pas. Jadi timbullah itu. Cuma kesalahpahaman aja," ujar Kapolsek Metro Setiabudi, Komisaris Polisi Firman, Sabtu, 24 Februari 2024.
Kedua belah pihak sudah dimintai keterangan oleh polisi. Polisi tidak mempermasalahkan jika ada pihak yang mau membuat laporan polisi terkait kejadian ini karena merasa dirugikan. Namun, polisi sendiri telah berupaya untuk memediasi kedua belah pihak.
"Namun kita serahkan kembali, kalau pihak LRT menganggap melanggar hukum ya silakan, buatkan laporan. Namun, kalau pihak ojol mau buat laporan silakan buat laporan. Namun tidak bisa di satu tempat karena kan nanti ada timbul, apa ya, karena kan saling lapor gak bisa kita tangani jadi satu. Kalau memang mau ojol laporan di sini, berarti untuk LRT di Polres atau sebaliknya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, viral kasus keributan sejumlah pengemudi Ojek Online (Ojol) dengan tiga orang Petugas sekuriti LRT Jabodebek terjadi di Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat 23 Februari 2024. Kasus tersebut berakhir dengan dua orang mengalami luka.
Manager Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono mengatakan, keributan mengakibatkan seorang petugas sekuriti dan satu Driver Ojol dilarikan ke rumah sakit (RS).
"Buntut keributan tersebut, 1 orang anggota pengamanan dan 1 orang Ojol dibawa ke RS terdekat untuk mendapatkan pengobatan," ujar Mahendro dalam keterangannya, Jumat 23 Februari 2024.