Aksi Begal Payudara 2 Kali Terjadi Dalam Sehari di Depok, Satu Korban Nenek Usia 50 Tahun

Lokasi begal payudara terhadap nenek usia 50 tahun di Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Depok – Aksi begal payudara kembali terjadi di Kota Depok. Kali ini dua kejadian terjadi dalam sehari. Peristiwa pertama terjadi di sebuah bengkel di Jalan Putri Tunggal, Harjamukti, Cimanggis, Depok.

Tiga Pembunuh Berencana yang Sempat Dikira Begal Terungkap, Satu Orang Gantung Diri

Paur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi mengatakan korban adalah ibu rumah tangga. Saat kejadian, korban sedang memasak. “Tiba -tiba didatangi teriak ketakutan karena didatangi orang tidak dikenal dengan pakaian kotor,” katanya, Selasa, 20 Februari 2024.

Made Budi mengatakan, korban menceritakan kepada suaminya bahwa payudaranya diremas oleh orang tersebut. Suami korban langsung mengejar pelaku dan menyerahkan ke pengurus lingkungan. Namun ternyata pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Korban sudah diminta untuk membuat laporan namun tidak mau.

Penting! Ini Cara Sederhana Deteksi Dini Kanker Payudara

Ilustrasi kasus begal payudara

Photo :
  • Zahrul Darmawan (Depok)

“Pelaku kabur dan dikejar oleh suaminya. Ditangkap dan diserahkan ke RT. Korban diarahkan membuat laporan ke polsek namun tidak mau. Kemudian pelaku dilepaskan oleh RT karena pelakunya mengalami gangguan jiwa,” ujarnya.

Mau Jemput Pacar, Pria di Tambora Malah Apes Dibegal Pakai Senpi dan Motornya Dibawa Kabur

Peristiwa kedua terjadi di terowongan Tol Desari, Kecamatan Pancoran Mas. Kejadian menimpa Iin (50) yang melintas seorang diri pada Senin, 19 Februari 2024 malam pukul 19.30 WIB. Saat itu korban hendak pulang ke rumahnya setelah membeli makanan.

Erna (32) cucu korban mengatakan saat itu neneknya pulang seorang diri. Dia sudah menawari untuk mengantar namun korban menolak.

“Malam kemarin jam 19.30 nenek mau pulang karena mau nyalain lampu dan mau kasih makanan ke suaminya, kebetulan dia abis beli makanan. Kita udah nawarin buat anter tapi nenek nggak mau karena dia pikir dia udah biasa bolak-balik,” katanya.

Dia mengaku sempat khawatir karena warung yang biasa jualan di dekat terowongan sedang tidak jualan. Selain itu penerangan juga tidak ada di terowongan.

“Kita nawarin mau anter karena posisi warung nasi uduk sama warung seblak yang biasa jualan itu lagi tutup semua. Dan posisi lampu jalan pinggir tol itu mati semua, sampai ke terowongan pun mati,” ujarnya.

Ketika sedang jalan, korban melihat ada orang sedang duduk dekat pohon. Baru setengah perjalanan, tiba-tiba payudara korban diremas pelaku.

“Pas nenek jalan sebelum terowongan dan lewatin pohon memang ada orang lagi duduk di situ pakai motor. Begitu nenek jalan sampai pertengahan terowongan, tiba-tiba orang tadi ngeremas payudara nenek sambil bilang ‘montok bgt’,” ujarnya.

Pelaku langsung kabur lewat terowongan tersebut. Korban pun kaget dan teriak. Korban tidak ingat wajah pelaku.

“Orang itu kabur begitu ada motor lain yang mau lewat terowongan juga. Kita tanya pelaku pakai motor apa tapi nenek enggak ngeh. Dia cuma inget orang itu pake jaket she,” ujarnya.

Di lokasi memang sangat sepi dan tidak ada penerangan. Warga sudah sering mengeluh dan meminta diberikan penerangan namun tidak ada realisasi.

“Memang entah kenapa jalanan pinggir tol itu sering digelapin, padahal jalanannya sepi dan sering ada tawuran. Kita udah sering protes ke pihak tol kenapa lampu dimatiin, tapi mereka kaya abai gitu,” ujarnya.

Dia dan warga lain berharap agar ini menjadi perhatian pihak tol. Sehingga tidak terjadi peristiwa serupa. “Kalau di jalanan itu banyak rumah warga mungkin kebantu penerangan dari rumah warga. Tapi ini kebon jadi gelap banget. Harapan kita lampu jalan tuh bener-bener diterangin,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya