Satpol PP Pastikan Ibu Kota Bersih dari Alat Peraga Kampanye saat Hari Pencoblosan

Alat peraga kampanye (APK) bendera parpol di flyover Duren Sawit, Jakarta Timur
Sumber :
  • Antara

Jakarta - Satpol PP DKI Jakarta memastikan kawasan di Ibu Kota bersih dari alat peraga kampanye (APK) pada hari pencoblosan, Rabu, 14 Februari 2024 besok. 

Pramono-Rano Gelar Kampanye Akbar Perdana 3 November di Jakarta International Velodrome

"Iya, pokoknya hari H pencoblosan semua APK harus turun," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin kepada wartawan di Balaikota DKI Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024.

Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito
Ikut Kampanye di Banten, Netizen Dukung Paula Verhoeven Jadi Bupati hingga Anggota Dewan

Arifin menegaskan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan penertiban seluruh alat peraga kampanye di area flyover yang ada di Ibu Kota. Ia mengklaim seluruh flyover telah bersih dari alat kampanye.

"Sudah bersih, sudah. Aku udah keliling semua se-Jakarta. Kemarin seharian penuh saya keliling, sudah bersih," kata Arifin. 

KPU Persilakan Jokowi Jadi Juru Kampanye Ahmad Luthfi-Taj Yasin: Sudah Jadi Masyarakat Sipil

Selain itu, Arifin mengaku pihaknya gencar melakukan penertiban alat peraga kampanye hingga menelusuri permukiman warga. "Hari ini masih, terutama di permukiman, kawasan perumahan, tetap sampai hari terakhir ini. Mungkin masih ada yang kelewatan," katanya.

Di sisi lain, Arifin mengatakan pihaknya telah menertibkan sebanyak 300 ribu lebih alat kampanye hingga hari ini. Kendati demikian, Arifin mengaku pihaknya mengalami kendala saat menertibkan alat kampanye.

Salah satunya ketika hendak meraih APK yang diletakkan di tempat tinggi maupun mencopot kawat yang dipakai mengaitkan bambu untuk bendera parpol.

Pengendara melintas di samping alat peraga kampanye (APK) pemilu 2024. (Foto ilusrasi).

Photo :
  • Antara

"Kendalanya karena pakai kawat ya, berkali-kali itu memang tidak mudah untuk menurunkan. Jadi mesti memakai alat untuk melepaskan bambu-bambu," kata Arifin.

"Kedua kan di tempat tinggi-tinggi tuh, kan tidak bisa juga dipanjat. Harus pakai sky lift yang ada belalainya, digunakan seperti itu. Belum lagi baliho yang dipasang di pohon tinggi terus dipantek paku dan sebagainya. Itulah seninya menurunkan," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya