Polisi Duga Anggota Ormas Tewas Membusuk di Depok Dibunuh Teman Sendiri
- Pixabay.
Jakarta - Polisi masih menyelidiki mayat pria anggota organisasi masyarakat (ormas) Indra Zulkarnaen, yang ditemukan membusuk dalam kos di Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok. Pelaku pembunuhan diduga merupakan teman korban.
"Sampai saat ini kita masih menyelidiki keberadaan pelaku yang diduga adalah teman dari korban," ujar Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana kepada wartawan Minggu, 11 Februari 2024.
Arya belum menjelaskan lebih lanjut mengenai terduga pelaku pembunuhan itu. Namun, pelaku ada di dalam kos saat korban belum tewas.
"Teman dari korban saat (pembunuhan) tersebut berada berada di kamar korban bersama-sama," jelasnya.
Arya mengatakan, terkait dengan bukti-bukti pemilik kos sebagai tersangka masih minim. Sebab dari keterangan pemilik kos, saat korban kehilangan nyawa dia tidak ada di dalam kamar korban.
"Bukti-bukti yang mengarah ke pemilik kos sebagai tersangka masih minim. Dan saat ini kita terus memburu teman satunya lagi yang diduga pelaku," ujarnya.
Adapun terkait CCTV di lokasi kejadian, Arya mengatakan bahwa CCTV seluruhnya mati. Sehingga kepolisian tidak mendapatkan bukti dari rekaman video.
"CCTV-nya mati semua. Jadi kita belum bisa dapat petunjuk dari situ," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, penemuan mayat ini pertama kali diketahui dari aroma busuk di sekitar indekos sejak tiga hari lalu. Tetangga kos yang penasaran akhirnya memeriksa karena bau tersebut tidak hilang.
Akhirnya saat diperiksa ditemukan korban sudah tidak bernyawa. Saat ditemukan, korban terlentang di kasur, dengan pakaian lengkap melekat di tubuhnya.
“Sekitar pukul 17.00 ditemukan mayat. Setelah cek identitas yang ada di dompet korban dan kita komunikasikan langsung dengan keluarga betul inisial IZ tinggal di Cimanggis, Depok,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Suardi Jumaing, Kamis, 8 Februari 2024.
Polisi tiba di lokasi setelah menerima laporan. Tim gabungan dari Polres Metro Depok dan Polsek Beji melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapatkan identitas korban. “Kami sudah komunikasi dengan keluarga,” ujarnya.