Antisipasi Golput dan Bencana, 451 TPS di Kota Bogor Diusulkan Dipindahkan

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto. Muhammad AR/VIVA
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor – Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengusulkan kepada penyelenggara pemilihan umum (pemilu) untuk memindahkan 451 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang masuk kategori rawan bencana maupun sulit diakses masyarakat. Pemindahan lokasi di bangunan sekolah dan gedung milik pemerintahan. Pemindahan itu untuk mengantisipasi risiko gangguan keamanan, kenyamanan, keselamatan pemilih dan panitia dalam pemilu pada 14 Februari 2024

Perusahaan Ini Tidak Bisa Diam saat Lihat Bencana

Data pemetaan bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menyebutkan, dari 2.913 TPS terdapat 451 TPS berada di titik rawan bencana alam. TPS rawan bencana itu tersebar pada zona merah di 115 titik di wilayah Bogor Selatan, 98 di Kecamatan Bogor Barat, 79 di Bogor Utara, 68 di Tanah Sareal, 61 di Bogor Tengah dan 30 titik di Bogor Timur.

Kepala BPBD Kota Bogor Hidayatullah menyebutkan, titik-titik tersebut merupakan wilayah yang berpotensi bencana, misalnya pernah terjadi puting beliung, banjir lintasan dan longsor.

Terlebih, kata Atang, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Dampaknya

Ilustrasi Kotak Suara

Photo :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

"Kita tidak ingin masyarakat golput karena tempatnya tidak nyaman, rawan, tidak mudah diakses dan panitia terancam keselamatannya karena lokasi TPS rawan bencana," ujar Atang dalam keterangannya kepada VIVA, Sabtu, 3 Februari 2024.

10 Wilayah Sulsel Dilanda Banjir, Kota Makassar-Barru Paling Parah

Atang menilai, dengan pemetaan daerah rawan bencana dari BPBD dan prakiraan dari BMKG dapat menjadi acuan informasi yang sangat penting, terutama di Kota Bogor, baik menggeser TPS ke tempat yang lebih aman atau bisa saja memanfaatkan gedung-gedung yang representatif.

Menurut dia, dari sisi keamanan, mitigasi musim hujan juga perlu ditekankan untuk memastikan tidak ada surat suara yang dikirim ataupun di simpan rusak terkena air hujan di ruang penyimpanan maupun saat perjalanan pengiriman.

Semua antisipasi lokasi TPS dan pengamanan surat suara dari cuaca ekstrem perlu segera dilakukan untuk menghadapi Pemilu 2024. Sebab saat ini waktu pencoblosan sudah tinggal menghitung hari.

Berkaca pada Pemilu 2019, KPU Jawa Barat menyebutkan, setidaknya ada 680 kotak suara yang terendam lumpur di gudang penyimpanan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, meski dari total tersebut hanya 300 kotak suara yang rusak.

“Dari pengalaman daerah lain kita belajar, kita tidak ingin ada surat suara dan kotak suara rusak di Kota Bogor karena terdampak hujan, meskipun kota ini berlabel Kota Hujan. Semua kita harap dapat diantisipasi bersama,”  katanya.

Apalagi, kata dia, Kota Bogor merupakan zona awas bencana, di mana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor sudah memetakan warga yang tinggal di zona hitam dan zona merah bencana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya