Dinyatakan Bersalah Lakukan Kekerasan Seksual, DPM UI Minta Melki Setop ‘Manggung’
- VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)
Depok – Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia (DPM UI) 2023, Bonanza Haggai Sitorus mengatakan pihaknya menghormati putusan Rektor UI soal Melki Sedek Huang bersalah melakukan kekerasan seksual. Dengan adanya putusan tersebut, dia meminta agar Melki tidak lagi melakukan orasi dari panggung ke panggung.
“Sebaiknya Melki bisa ditunda dulu acaranya karena sudah terbukti. Seharusnya sebelum terbukti pun pada saat masih pemeriksaan harusnya sudah setop dalam melakukan kegiatannya. Dan bagi teman-teman yang mitra dalam kegiatannya saya imbau untuk tidak memberi panggung pada Melki,” kata Bonanza, Kamis, 1 Februari 2024
Dia berpesan pada Melki agar mengerti sanksi yang diberikan padanya. Salah satunya tidak melakukan atau terlibat dalam kegiatan organisasi baik formal dan informal.
“Saya pesan pada Melki yang seharusnya mengerti isu kekerasan seksual, harusnya bisa mengerti jangan menetapkan standar ganda terhadap isu kekerasan seksual,” tegasnya.
DPM UI menegaskan sangat tidak pantas Melki tampil di panggung ruang publik melakukan orasi padahal dia telah dinyatakan bersalah. Dengan masih munculnya Melki di ruang publik, DPM UI sangat menyayangkan hal itu.
“Untuk mendukung pemulihan korban sebenarnya tidak pantas tampil di publik, apalagi beliau waktu itu sudah tahu terduga pelaku dan sedang proses pemeriksaan tetapi tetap tampil kemana-mana, sangat disayangkan. Dia sebagai Ketua BEM (saat itu) harusnya paham betul, tapi sangat disayangkan ketika menimpa dirinya sendiri, dia tetap ada di ruang publik,” ungkapya.
Bonanza menuturkan, Melki telah melanggar apa yang diperjuangkan selama ini. Internal mahasiswa UI pun telah mengecam aksi Melki yang melakukan road show bersama BEM universitas lain.
“Melki tidak mengindahkan apa yang dia perjuangkan selama ini. Walaupun banyak narasi yang seakan menyudutkan korban, ini sangat disayangkan. Dari internal mahasiswa UI sudah mengecam tindakan dia (Melki) lalu lalang kesana kesini, tapi tetap seperti biasa aja. Kami sangat menyayangkan, kami tidak tahu kenapa seperti itu,” katanya.
Dia meminta agar tidak ada lagi pihak manapun yang memberikan ruang dan kesempatan pada Melki untuk manggung. Alasannya, kata dia jika memberikan kesempatan pada Melki itu sama halnya menyetujui tindakan Melki. DPM UI juga menyuarakan untuk mencabut panggung dan kekuasaan untuk Melki.
“Bisa dibilang seperti itu, apalagi kalau dibilang orang-orang yang mungkin teredukasi dan paham isu kekerasan seksual seharusnya tidak memberikan panggung, karena kita harus gaungkan cabut panggung dan kuasa. Di sanksi juga ada kalau Melki dilarang melakukan organisasi formal dan informal,” pungkasnya.