Geger Tenda Hajatan Digelar di Tengah Dua Jalur Kereta di Tanjung Priok
- Pixabay
Jakarta -- Setelah geger hajatan digelar di Jalan H. Lebar, Kembangan Jakarta Barat hingga mengganggu kendaraan yang melintas karena tenda di tengah jalan, kali ini hal serupa terjadi di tengah-tengah antara dua rel kereta.
Pesta pernikahan dilangsungkan di tengah-tengah antara dua perlintasan kereta Commuter Line (KRL) dan kereta kargo. Kejadiannya viral di media sosial, salah satunya di-posting akun Instagram @kabarnegri.
“Wah kereta, wah kereta lagi. Mantap, agak ngeri-ngeri sedap. Yang satu sebelah sono dan satu sebelah sini,” demikian seperti dikutip, Senin 29 Januari 2024.
Usut punya usut kejadiannya di kawasan Tanjung Priok. Kapolsek Tanjung Priok, Komisaris Polisi Nazirwan menyebutkan setelah mendapat laporan, hal tersebut langsung dibubarkan.
“Benar ada kejadian tersebut (tenda pesta di pinggir rel). Tepatnya di Kelurahan Tanjung Priok. Untuk sekarang perlengkapan acara sudah dibongkar,” ucap Nazirwan.
Dia menyebutkan, guna kepentingan penyelidikan ke depan, polisi bakal meminta keterangan kepada warga yang menggelar hajatan. Lalu kepada pihak PT KAI selaku pemilik area guna mengetahui awal mula kejadian. “Kita akan hubungi pihak penyelenggara untuk klarifikasi kegiatan tersebut,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menegur warga yang menggelar hajatan di Jalan H. Lebar, Kembangan Jakarta Barat karena mendirikan tenda di tengah jalan yang ramai dilalui kendaraan.
Dilihat melalui unggahan akun Instagram @lensa_berita_jakarta Selasa, 9 Januari 2024, tenda hajatan tersebut tampak berdiri di tengah jalan dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk dilalui sepeda motor.
Dekorasi pelaminan, kursi, karpet hingga perlengkapan hajatan pun sudah terpasang di lokasi. Karena dekorasi hajatan yang ada arus kendaraan di lokasi menjadi tersendat.
Polisi tampak mengarahkan pengendara motor menerobos tenda hajatan itu. Tampak sejumlah motor melintas di atas karpet berwarna merah.
“Berdasarkan keterangan, warga yang menggelar hajatan tersebut dianggap telah menyalahgunakan izin yang diberikan. Namun akhirnya warga tersebut bersedia memberikan akses jalan untuk pengendara yang lewat,” tulis keterangan unggahan.