Dikira Digigit Tikus, Anak 4 Tahun di Tangerang Tewas Ternyata Digigit Ular Kobra
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Tangerang - MF, anak 4 tahun yang tinggal di Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, meninggal dunia usai mendapat gigitan ular kobra.
Kejadian pada Minggu, 21 Januari 2024 ini, bermula saat korban sedang bermain di dalam rumahnya. Saat sedang asyik bermain, nyatanya korban memasukkan tangannya ke dalam lubang yang ada di area dalam rumahnya.
Kepala Satlinmas Desa Gempol Sari, Nasro mengatakan, dari keterangan saksi, saat itu korban asyik bermain, dan tiba-tiba saja korban teriak usai memasukkan tangannya ke dalam lubang.
"Rumahnya ini semi permanen, terus lantainya ini masih tanah merah. Posisi, dalam rumah itu ada lubang, dan mungkin korban ini penasaran atau ada mainan yang jatuh ke dalam lubang, sehingga dia memasukkan tangannya ke sana," katanya, Selasa, 23 Januari 2024.
Selanjutnya, korban pun berteriak yang mana membuat kedua orang tua korban pun panik. Saat itu, penghuni rumah mengira bila sang anak terkena gigitan tikus.
"Dikiranya gigitan tikus, ternyata pas dicek gigitan ular, gak lama ular itu keluar dari lubang dan kabur ke arah tumpukan barang," ujarnya.
Mendapati anaknya digigit ular, orang tua korban yang saat itu turut meminta pertolongan warga, langsung membawa korban ke klinik. Namun, keterbatasan tenaga medis, membuat korban diarahkan ke rumah sakit.
"Saat di bawa ke RSUD Pakuhaji, nyatanya nyawa korban sudah tidak tertolong, sehingga korban langsung di bawa lagi oleh keluarga untuk dimakamkan," ujarnya.
Dalam hal ini, Nasro menerangkan, ular yang mengigigit korban pun sudah dimusnahkan. Warga juga melakukan pengecekan ke lubang tersebut, lantaran khawatir masih terdapat hewan berbisa tersebut.
"Ularnya sudah dimusnahkan, panjang sekitar 1 meter. Dan sudah di cek juga, gak ada lagi ular disana. Kami juga dari desa menindaklanjuti, agar warga untuk tetap berhati-hati, sementara itu keluarga korban, nantinya kami bantu dengan melakukan pembenahan di lantai rumahnya, dalam artian di semen, tidak tanah merah saja," ungkapnya.