Penampakan Kawasan Senayan Sempat Macet karena Harlah Muslimat NU
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta – Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, sempat terjadi kemacetan parah karena ada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Dari instagram jktinfo, tampak berbaris bus-bus parkir di sepanjang kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Selain itu, terlihat juga para peserta Muslimat NU yang berkerumun mencari bus mereka.
Akhirnya, warganet pun mengunggah foto-foto kemacetan di kawasan Senayan dengan berbagai macam tulisan. Diantaranya ‘Senayan mantap ya gaes’. Kemudian, ‘Jakarta Berwarna’ dan lainnya.
Khofifah Minta Maaf
Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menyampaikan permohonan maaf atas kemacetan yang terjadi akibat adanya acara Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat NU menganggu arus lalu lintas di sekitar GBK Senayan.
"Kepada warga DKI Jakarta, pengguna jalan, kami memohon maaf jika perjalanan panjenengan semua sedikit tersendat dan membuat kurang nyaman," ujar Khofifah dalam keterangannya Sabtu, 20 Januari 2024.Â
Khofifah mengatakan, Panitia Harlah Muslimat NU bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah melakukan antisipasi untuk mengurangi dampak bertumpuknya massa dan kendaraan di seputaran GBK Senayan, dengan menyiapkan alur keluar masuk bus, kantong-kantong parkir, dan sejumlah skenario lainnya.
"Terdapat empat kantong parkir yaitu di area dalam GBK, sekitar GBK Senayan, sekitar Monas, dan sekitar Kemayoran. Untuk bus yang datang dari Jatim, Jateng, dan Jakarta, disiapkan titik parkir di sekitar Monas. Sedangkan, bus dari Jabar, Sumatera, dan Banten, disiapkan titik parkir di sekitar GBK," ujarnya.Â
Khofifah menjelaskan perhitungan sementara panitia Harlah Muslimat NU, terdapat sekitar 2.995 armada bus yang membawa peserta dari 34 Pengurus Wilayah (PW) dan 534 Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU.Â
Acara Harlah Muslimat NUÂ juga dihadiri Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU dari 11 negara, antara lain, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Tiongkok, Jerman, Inggris, Jepang, dan negara lainnya.