Proyek Jembatan Mampang di Depok Mangkrak, Picu Kemacetan Hingga 1 Km

Proyek Jembatan Mampang Mangkrak.
Sumber :
  • VIVA/Galih Purnama.

Depok – Proyek pekerjaan jembatan Mampang di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas, Depok mengkrak. Proyek ini seharusnya selesai dikerjakan pada 31 Desember 2023.

Namun hingga kini proyek tersebut tidak selesai. Mangkraknya proyek ini dikeluhkan warga karena berdampak pada kemacetan.

Pantauan di lapangan, alat berat masih berada di lokasi. Kemudian bongkaran puing pun terlihat di dekat persimpangan. Arus lalu lintas tersendat karena sebagian badan jalan tertutup.

Ahmad Fauzan, warga RT 02/ RW 06 mengatakan, sejak pembangunan proyek tersebut kemacetan menjadi lebih parah. Untuk melintas di persimpangan tersebut, warga memerlukan waktu hingga satu jam.

“Hampir tiap hari macet, dampaknya ya luar biasa, lebih parah dari sebelumnya, macetnya dari Sawangan bisa 1 jam, apalagi kalau ditambah banjir,” katanya, Jumat 5 Januari 2024.

Proyek Jembatan Mampang Mangkrak.

Photo :
  • VIVA/Galih Purnama.

Proyek pengerjaan jembatan Mampang itu menelan anggaran hingga Rp 4,9 miliar. Dikatakan bahwa proyek tersebut sudah lama tidak terlihat aktivitas pengerjaan, bahkan sebelum jatuh tempo pun tidak ada pekerja yang bekerja di lokasi.

“Ya dilihat sendiri aja progresnya bagaimana. Di akhir Desember enggak ada (pengerjaan), cuma dikeruk-keruk kalinya sama pasang blok,” ujarnya,

Atasi Kemacetan Jakarta, Ridwan Kamil Usulkan WFH Bergilir

Sama halnya dengan keluhan Surahman, warga Kelurahan Mampang yang menuturkan aktivitasnya terganggu sejak proyek dikerjakan. Untuk mengantar istrinya bekerja tiap hari, dia harus melewati kemacetan hingga satu jam.

Macetnya itu jam 07.00-10.00 WIB kalau pagi. Nah kalau malam jam 16.00- 19.00 WIB. Kalau dari arah timur mulainya dari Polsek Pancoran Mas sementara dari arah barat sampai Saung Telaga, itu bisa 1 kilometer lebih, untuk melintas bisa 1 jam lebih,” katanya.

Solusi Kemacetan Jakarta, Dharma-Kun: Perbaikan Manajemen Transportasi-Adab Antre

Dia berharap agar pemerintah segera mengatasi hal ini. Dia meminta agar proyek segera selesai sehingga aktivitas warga tidak terhambat. Dia tidak mengetahui penyebab mangkraknya proyek, namun dia melihat sudah tiga kontraktor berbeda yang bergantian mengerjakan proyek tersebut.

“Ini yang ketiga, biar cepat dilanjutkan jangan sampai kaya gini, kasihan masyarakat mau berangkat kerja dan ada keperluan lainnya,” ujarnya.

10 Tahun Memimpin, Jokowi Bangun Ribuan Kilometer Jalan di Papua

Selain kemacetan, proyek ini menyebabkan retakan di bangunan sekitar, salah satunya di Masjid Al Istiqomah. Dinding masjid retak dan lantai ambles hingga 2 sentimeter.

“Ini sudah lambat (pengerjaaannya). Ini masjid mblesek (ambles), turun 2 CM. Ada retak (di dinding), itu imbasnya karena mesin yang gede itu,” kata DKM Al Istiqomah, Mujti.

Dia juga mengeluhkan pengerjaan proyek dilakukan tidak kenal waktu. Pekerja mulai kerja sore pukul 16.00 WIB hingga malam. Kemudian pembongkaran juga dilakukan secara seporadis dan berantakan.

“Lagi (musim) kering enggak dikerjain, lagi banjir dikerjain. Malah yang belum selesai itu sudah dibongkar. Maksudnya kalau belum itu selesai ya jangan dibongkar dulu, buat kepentingan umum, jalan masyarakat, masyarakat yang mau ibadah ke masjid, trotoar itu dibongkar,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya