Besok, Polisi Bakal Gelar Rekonstruksi Kasus Ayah Bunuh 4 Anak di Jagakarsa
- VIVA/Foe Peace
Jakarta – Polres Metro Jakarta Selatan rencananya akan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak kandung yang dilakukan oleh ayahnya, Panca Darmansyah (40), di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, besok.
"(Rekonstruksi besok) iya setelah jumatan," ujar Wakasat Reskrim Kompol Henrikus Yossi kepada wartawan, Kamis 28 Desember 2023.
Yossi menjelaskan bahwa dalam rekonstruksi itu akan dihadiri oleh tersangka pembunuhan empat anak kandung itu. Rekonstruksi akan dilakukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Iya hadir (tersangkanya)," ujarnya.
TKP penemuan jesad 4 anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan
- YouTube: VIVA
Motif Tersangka
Motif Panca Darmansyah (41) menghabisi nyawa keempat anaknya terungkap. Dja tega membunuh anaknya karena dilatarbelakangi rasa cemburu terhadap istrinya, D.
“Sudah kami amankan motif tersangka P ini melakukan perbuatan keji tersebut adalah karena cemburu, cemburu kepada istrinya saudari D,” ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa 12 Desember 2023.
Tapi, dia tak merinci apa yang memicu rasa cemburu Panca tersebut. Ade mengatakan, pihaknya masih fokus atas kasus pembunuhan keji terhadap empat buah hati Panca itu. “Ya sementara kami masih fokus pemenuhan alat bukti kasus pembunuhan ya,” kata dia.
Rasa cemburu itu pula yang memicu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) Panca terhadap D. "Sehingga akhirnya hari Sabtu pagi terjadi tindakan penganiayaan terhadap saudari D atau tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Kemudian setelah saudari D dirawat di Rumah Sakit Pasar Minggu. Akhirnya tersangka P memiliki ide untuk melakukan pembunuhan terhadap empat anaknya,” kata dia.
Lebih lanjut Ade mengatakan, Panca mencoba bunuh diri. "Perbuatan ini dilakukan yang sebelumnya sudah mencoba membuat pesan juga di handphone dan laptopnya,” katanya.
IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak
Di Indonesia, prevalensi ADHD pada anak sekolah diperkirakan mencapai 15 persen, yaitu 1 dari 20 anak.
