Penyebab Kematian Mahasiswa UI di Kosan Diduga Bukan karena Tindak Pidana

Mahasiswa UI Ditemukan Tewas di Kosan, Kukusan Beji, Depok
Sumber :
  • Galih Purnama

Depok- Tewasnya SA (21), mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia (UI), diduga bukan karena tindak pidana.

Tantangan Terbesar Penanganan Kanker di Indonesia, Ternyata Berasal dari Masyarakat Sendiri

"Dari fakta di TKP dan berdasarkan olah TKP tidak diketemukan luka pada tubuh korban. Untuk memastikan, maka jenazah kami kirim ke RS Polri. Kesimpulan kami, bukan merupakan akibat tindak pidana," ucap Kapolsek Beji, Komisaris Polisi Jupriono kepada wartawan, Jumat 22 Desember 2023.

Berdasar hasil pemeriksaan saksi-saksi yang ada sejauh ini, korban sempat sakit sebelum akhirnya didapati tak bernyawa di kamar kosnya. Tapi, belum diketahui pasti sakit apa yang diderita korban. 

Geger Mayat Wanita Tanpa Kepala di Jakut, Polisi Dalami Dugaan Korban Alami Kekerasan Seksual

"Betul (sakit sebelum meninggal). 3 orang (saksi sudah diperiksa)," katanya.

Sebelumnya diberitakan, penghuni rumah kos Wisma Regita di Jalan Juragan Sinda 2 RT 4/1 Kelurahan Kukusan, Beji, Depok ditemukan tewas pada Kamis (21/12). Korban adalah SA (21) mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UI semester 7.

Setelah Unpad dan UGM, Giliran Akademisi UI Angkat Bicara soal PK Mardani Maming

Anwar, salah satu penghuni mengatakan tidak ada yang tahu penyebab kematian korban. Korban dikenal jarang keluar kamar kos.

“Ngga kenal tapi pernah liat aja. Dia sendirian di kamar kos. Orangnya tinggi besar,” kata Anwar, Jumat (22/12/2023).

SA diketahui seorang diri tinggal di kamar kos. Dia mengaku tidak tahu kalau korban sudah tidak bernyawa di dalam kamarnya.

“Ngga tahu awalnya gimana tapi ya kaget semua,” tukasnya.

VIVA Militer: Anak-anak Gaza mengantre untuk mendapatkan makanan

PBB Sebut Warga Gaza Utara Hadapi Risiko Kematian akibat Penyakit dan Kelaparan

PBB memperingatkan situasi di Gaza Utara semakin memburuk, seluruh penduduk wilayah tersebut berada dalam “risiko kematian segera akibat penyakit dan kelaparan.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024