Operasional MRT dan LRT Jakarta Diperpanjang Saat Malam Tahun Baru 2024, Ini Jadwalnya
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menambah jam operasional MRT Jakarta dan LRT Jakarta, dalam rangka perayaan malam tahun baru 2024 mendatang.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syaripudin mengatakan, langkah itu guna mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat, yang bakal merayakan malam pergantian tahun pada tanggal 31 Desember 2023 malam.
Dia mengatakan, selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023-2024), permintaan masyarakat terhadap moda transportasi publik diperkirakan akan melonjak tinggi. Karena, sejumlah titik di Ibu Kota dipastikan juga akan menjadi pusat keramaian bagi sebagian masyarakat.
"Layanan MRT dan LRT Jakarta akan ditambah jam operasionalnya selama 1 jam, sampai jam 23.00 WIB," kata Syaripudin dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 11 Desember 2023.
LRT Jakarta
- VIVAnews/ Fajar Ginanjar Mukti
Dia pun merinci, pada malam tahun baru, MRT Jakarta akan beroperasi dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB keesokan harinya. Waktu kedatangan antarkereta (headway) MRT Jakarta adalah selama 10 menit, pada 06.00 WIB sampai 00.00 WIB dan pukul 01.00 WIB sampai 02.00 WIB.
"Tapi nanti headway MRT Jakarta itu akan diperpendek jadi tiap 5 menit sekali, pada jam 00.00 WIB sampai 01.00 WIB," ujar Syaripudin.
Kemudian, kereta terakhir MRT Jakarta pada malam tahun baru, untuk rute Stasiun Lebak Bulus-Stasiun Bundaran HI adalah pada pukul 01.14 WIB. Sementara untuk arah sebaliknya, kereta terakhir dijadwalkan pada pukul 01.31 WIB.
Menurut Syaripudin, pola operasi LRT Jakarta pada malam tahun baru, yakni mulai 05.30 WIB sampai 02.00 WIB keesokan harinya. Hal itu dioperasikan dengan headway 10 menit antarkereta.
"Dishub DKI Jakarta juga akan menyediakan layanan TransJakarta, yang akan tetap beroperasi selama 24 jam selama malam tahun baru 2024 nanti," ujarnya.
Paus Fransiskus: Saya Memikirkan Gaza ... Betapa Kejamnya
Paus Fransiskus menyebut perang Israel di Gaza sebagai “kekejaman luar biasa,” sambil menyatakan kesedihan mendalam atas penderitaan di wilayah tersebut.
