Damkar Sebut Penyebab TPST Bantargebang Kebakaran Diduga dari Gas Metan yang Terbakar

Ilustrasi kebakaran
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Willibrodus

Bekasi – Komandan regu Danru A Pleton 8 Damkar Kota Bekasi, Heri Buchori mengatakan, kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 diduga akibat gas metan yang terbakar akibat cuaca panas hari ini.

20 Unit Damkar Dikerahkan Padamkan Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk di Johar Baru

"Diduga api berasal dari gas metan yang terbakar akibat cuaca panas," ujar Heri dalam keterangan tertulis, Minggu, 29 Oktober 2023.

Beruntung, kata Heri, saat ini si jago merah sudah berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. "Situasi terkini api sudah dapat diatasi," ujar Heri.

Pramono-Rano Menangi Pilgub Jakarta, Relawan Sobat Jarwo Bantu Korban Kebakaran Kemayoran

Heri menyebutkan kurang lebih 17 hektar tempat pembuangan sampah itu terdampak amukan si jago merah.

Pekerja menurunkan sampah dari mobil truk sampah di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/6/2016).

Photo :
  • ANTARA/Risky Andrianto
Masih Berduka, Owner PT Anugerah Abadi dan Karyawan Saling Beri Semangat

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan bahwa saat ini kebakaran sudah dapat dilokalisir. Belasan petugas damkar DKI Jakarta dikerahkan untuk proses pemadaman tersebut.

"Untuk sementara terpantau, 4 mobil tangki air UPST, 2 Damkar UPST, 15 Damkar dari DKI Jakarta, 4 Damkar dari Kota Bekasi. Kami juga mengerahkan puluhan ekskavator untuk membalik sampah yang terbakar dan melakukan penyiraman. Saat ini masih proses pendinginan. Alhamdulillah dalam kurang 3 jam kita berhasil kuasai," ujar Asep dalam keterangannya, Minggu 29 Oktober.

Dia menyebutkan, kebakaran terjadi sejak pukul 14.15 WIB. Kebakaran terjadi depan lokasi Power House dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

"Api pertama kali muncul di zona 2 TPST Bantargebang, di depan lokasi Power House dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)," ujarnya.

Asep menambahkan bahwa zona 2 yang merupakan titik awal munculnya api bukan zona aktif dan berasal dari sampah-sampah kering yang terbawa angin. "Saat ini api sudah berhasil dilokalisir dan terkendali. Kami masih terus siagakan armada mobil pemadam di lokasi," ujar Asep.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya