Gembong Warsono Meninggal, Rapat DPRD DKI di Puncak Bogor Perlu Dievaluasi
- VIVA/Rizki Riyan
Jakarta - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono meninggal dunia usai menghadiri rapat anggaran DKI Jakarta di kawasan, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Untuk itu, penyelenggaraan rapat tersebut perlu dievaluasi.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Rasyidi menjelaskan, awalnya Gembong menghadiri rapat pembahasan anggaran Komisi A DPRD DKI. Rapat itu juga dilaksanakan dari pagi, hingga larut malam.
"Rapat badan anggaran (banggar) di Puncak. Semua anggota DPRD itu kan (ikut Banggar) Komisi A, B, C, D, E. Pak Gembong ini Komisi A. Kita semua ini mengejar waktu, (Banggar) ada yang sampai jam 10 (malam), Komisi A itu saya pernah dengar sampai jam 12 malam kan," ujar Rasyidi kepada wartawan, dikutip Senin, 16 Oktober 2023.
Meski rapat itu disediakan tempat penginapan, kata Rasyidi, beberapa anggota DPRD DKI Jakarta enggan menginap dan pulang ke Jakarta, termasuk Gembong.
"Kemudian mereka kan pulang ke Jakarta. Jadi kadang-kadang itu kita enggak nginap di atas. Kita kembali ke Jakarta, hampir semua (anggota dewan pulang ke Jakarta). Kadang-kadang pulang itu kecapekan. Apalagi seperti Pak Gembong itu tidak pakai supir, dia nyetir sendiri," katanya.
Menurut Rasyidi, Gembong juga disibukkan oleh jadwal reses ke daerah pemilihan (dapil). Oleh sebab itu, ia meyakini bahwa kondisi kesehatan Gembong menurun.
"Jadi sampai di rumah beliau ini ada reses juga. Jadi berpacu dalam waktu. Ada harus Rapat Banggar, ada harus reses diselesaikan, sekarang Susperda harus selesaikan. Jadi inilah mungkin Pak Gembong ini kecapekan menurut saya," kata Rasyidi.
"Kemudian, jam 01.00 WIB kayaknya dia masuk angin jadi dikerok oleh istrinya. Soalnya waktu tadi beliau dimandikan saya lihat itu ada kerokannya," sambungnya.
Setelah itu, lanjut Rasyidi, langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) usai jatuh pingsan. Namun naas, nyawanya tak tertolong.
"Iya, ke RSPP. Jadi beliau kan sudah dikerok biasanya sudah (sembuh). Nah, begitu sudah dikerok itu dia mau tidur, nah dia jatuh dari tempat tidur itu. Jatuh, terus pingsan, terus dibawa ke RSPP. Sampai di RSPP sudah tidak ada lagi," kata dia.
Oleh sebab itu, Rasyidi mendorong agar adanya evaluasi pelaksanaan rapat anggaran di Puncak. Ia juga mengaku telah menyampaikan usulan tersebut kepada Plt Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta Augustinus.
"Jadi menurut saya perlu dievaluasi lagi kalau Rapat Banggar di Grand Cempaka itu, tadi saya sudah sampaikan ke Pak Sekwan supaya tolong dievaluasi lagi karena kita pertama di sana itu bolak-balik, akibat bolak-balik itu. Walaupun di sana disuruh nginap tapi kita kurang betah tinggal di sana, itu masalahnya. Jadi perlu dievaluasi lagi di sana. Kita ini kan sudah seperti bapak-bapak itu saya juga yang lain itu sudah dewasa. Jadi perlu mendapat perhatian," pungkasnya.