5 Kejanggalan Ayah Mirna Salihin, Punya Botol 'Sianida' Hingga Ingin Penjarakan Jessica

Ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin
Sumber :
  • YouTube Karni Ilyas Club

Jakarta – Film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso yang baru-baru ini tayang di Netflix kembali mengungkap kasus yang sempat gempar di tahun 2016. Kasus kopi sianida tersebut bahkan menewaskan Wayan Mirna Salihin

Kelanjutan Kasus Siswa Dipaksa Sujud Menggonggong, Wulan Guritno Hengkang dari Komisaris LUCY

Film tersebut adalah ulasan kasus terbunuhnya Mirna Salihin yang diduga dibunuh oleh Jessica Wongso dengan kopi yang dicampur sianida. Salah satu yang turut mencuri perhatian adalah sosok ayah dari Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin. 

Edi Darmawan sendiri diketahui memiliki sederet kontroversi, beberapa di antaranya telah terungkap dalam wawancara pembuatan film tersebut. Nah, berikut ulasan mengenai beberapa kontroversi ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan dalam kasus kopi sianida. 

Kasus Gadis Padangsidimpuan Jadi Tersangka Usai Terima Video Asusila Berakhir Damai

1. Punya Botol Sianida

Ilustrasi racun sianida.

Photo :
  • Istimewa.
Spesialis Kejiwaan Ungkap Dampak Anak Tak Dipeluk Ayah, dari Soal Pacaran hingga Bersikap Dingin ke Pasangan

Bukan hanya dalam dokumenter, pernyataan Edi Darmawan dalam wawancara lawasnya juga menuai sorotan publik. Ketika itu, ia mengaku memiliki botol sianida yang mirip dengan yang dipakai oleh Jessica Wongso untuk meracuni Wayan Mirna. 

"Saya ada botolnya tuh, yang dia pakai untuk ngeracun. Kelihatan mirip. Biasa insting saya jarang meleset, ya. Kalau di perusahaan saya, insting saya jarang meleset. Kalau saya ngomong ini, ya, ini. Biasanya, ya, ini bukan dukun, ya, saya tebak aja," jawabnya.

Meski begitu, belakangan ia meminta maaf atas pernyataannya tersebut yang viral di media sosial. Menurutnya, botol yang ia maksud bukanlah boto sianida, melainkan botol parfum Hermes.

2. Suka Main Perempuan

Ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin

Photo :
  • YouTube Karni Ilyas Club

Dalam film dokumenter kasus kopi sianida tersebut ada adegan ayah dari Mirna Salihin itu berada di makam sang putri yang telah meninggal dunia. Saat itu, ia sempat meminta maaf di depan makam dan mengaku salah karena sering bergonta-ganti pasangan. 

"Ya maafin Papa, kesalahan Papa. Memang Papa nakal juga, suka gonta-ganti perempuan. Salah Papa," ujar ayah Mirna.

3. Keluarkan Uang untuk Penjarakan Jessica

Jessica Kumala Wongso mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Pusat

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Pengakuan kontroversi berikutnya adalah dia mengakui bahwa selama persidangan rela mengerahkan kekuatan dan uangnya untuk melawan Jessica Wongso. Sebab, ia beralasan bahwa Jessica wongso telah mengeluarkan uang untuk menyewa Otto Hasibuan. 

"Untung Papa defense Mirna waktu itu. Sendiri, tanpa lawyer. Jadi dengan kekuatan Papa, power Papa, semua Papa keluarin. Pokoknya Papa mesti mati-matian saat itu," tegas ayah Mirna.

4. Ejek Wajah Jessica Wongso

Jessica Kumala Wongso.

Photo :
  • Antara/Wahyu Putro A

Masih dalam cuplikan film dokumenter, Edi Darmawan Salihin yang berpendapat tentang kasus pembunuhan tersebut bisa viral dan menjadi sorotan publik di media sosial. Hal tersebut karena wajah Mirna Salihin cantik sementara wajah Jessica Wongso tampak aneh. 

"Makanya ini kasus bisa meledak karena orang melihat Mirna itu cantik. Kok dibunuh orang? Gitu orang pengin tahu. Jessica kan mukanya agak aneh begitu. Wajah aneh," tutur Edi.

5. Marah Foto Jenazah Mirna Berubah

Wayan Mirna Salihin

Photo :
  • Facebook

Saat kasus kematian Mirna Salihin tengah bergulir di persidangan pada tahun 2016 silam, Edi Darmawan pernah marah ketika ada seorang ahli yang menyatakan ciri-ciri seseorang yang meninggal karena racun sianida yaitu jenazahnya berwarna merah ceri. 

Sebab, ketika itu diketahui jenazah Mirna berwarna biru, sehingga tidak sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh ahli tersebut. Edi seakan ngotot kalau sang anak meninggal karena Sianida dan berusaha memperlihatkan bukti baru bahwa jenazah putrinya itu berwarna merah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya