Polda Metro Libatkan IDI Usut Meninggalnya Bocah yang Batang Otaknya Mati Usai Operasi Amandel

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak, menyebut pihaknya berkoordinasi dengan lembaga kedokteran perihal kasus meninggalnya bocah berusia 7 tahun berinisial A, yang didiagnosis menderita batang otak usai menjalani operasi amandel.

Polisi Panggil Lagi Firli Bahuri untuk Pemeriksaan Pekan Depan

Dalam kasus ini, ada dugaan pihak rumah sakit melakukan malpraktek. Untuk itu, Polda Metro juga melibatkan Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.

"Pada hari ini tepatnya siang ini tim penyelidik akan berkomunikasi, berkoordinasi awal dengan dua lembaga profesi kedokteran baik itu KKI, Konsil Kedokteran Indonesia, maupun IDI, Ikatan Dokter Indonesia," jelasnya kepada wartawan, Rabu 4 Oktober 2023.

Truk Tronton Tabrak Ruko di Semarang, Dua Orang Tewas

Bukan cuma lembaga kedokteran, pihaknya pun berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bekasi dalam rangka penyelidikan. Dia menyebut, pihaknya bakal memeriksa terhadap sejumlah orang mulai dari pelapor sampai terlapor.

"Terkait dengan upaya penyelidikan yang akan kami lakukan terhadap dugaan tindak pidana yang terjadi," kata dia.

Jaga Kondusivitas, Pramono Ajak Semua Pihak Legowo Terima Hasil Pilkada

Sebelumnya diberitakan, bocah 7 tahun diduga mengalami malpraktik salah satu Rumah Sakit di Kota Bekasi. Bocah itu didiagnosis mati batang otak lantaran setelah menjalani operasi amandel.

"Anak ini ada yang mengalami yang kami duga gagal penindakan yang bisa kita anggap itu malpraktek atau pun kelalaian atau pun kealpaan," ucap pengacara keluarga, Cahaya Christmanto Anak Ampun di Markas Polda Metro Jaya, Senin 2 Oktober 2023.

Christmanto mengungkap, operasi dilakukan Selasa 19 September 2023 lalu. Korban A (7) dan kakaknya J (10) menjalani operasi amandel di RS itu. Korban A yang pertama operasi

Pasca operasi selesai, korban A tidak juga sadarkan diri. Setelah berjalan 13 hari lamanya usai operasi, korban masih lemas. Pihak dokter mendiagnosis korban mengalami kondisi mati batang otak.

"Keduanya ini ada penyakit amandel, gangguan pernapasan lah, yang dimana akan dilakukan tindakan untuk operasi, amandel itu kan masih kategori operasi ringan," kata dia.

"Nah setelah itu kami tunggu-tunggu, lalu di hari setelah hari 3 itu, dokter RS Kartika Husada mengatakan bahwa anak ini sudah mengalami mati batang otak," ucapnya menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya