Ada Luka di Dada, Anak Perwira TNI AU Tewas Dibunuh Pakai Sajam?

Ilustrasi kantung jenazah
Sumber :
  • VIVAnews / Diki HIdayat

Jakarta – Penyebab meninggalnya putra Perwira TNI Angkatan Udara (AU) yang berinisial CHR (16) di Pos Spion Ujung Lanud Halim Perdanakusumah, Makasar, Jakarta Timur, telah menemui titik terang. Menurut hasil autopsi, CHR tewas kehabisan darah gegara luka bacokan. 

Simulasi Pemberian Makan Bergizi Gratis Diuji Coba di 4 Sekolah Sulawesi Utara

Meski begitu, belum diketahui jenis senjata tajam apa yang menyebabkan luka di bagian dada CHR dan meninggal dunia pada Minggu, 24 September 2023. Menurut olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan sebilah pisau di dekat jasadnya. 

"Ada luka di dada. Luka seperti sayatan atau bacokan ya, kehabisan darah. Jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati," tutur Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto kepada awak media. 

Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Ibu Berharap Kasus Anaknya Bisa Disetop

Ilustrasi mayat/jenazah.

Photo :
  • Pixabay.

Selain itu, menurut hasil autopsi yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati, korban CHR menderita luka bakar di sekujur tubuhnya sampai 91 persen. Ia mengatakan bahwa luka bakar di tubuh putra perwira TNI itu telah memasuki grade tiga. 

Momen Unik! Ayah ini Syok Ketika Mobil Koleksi Kesayangannya Dijadikan Mainan oleh Anaknya

"Jadi, semuanya terbakar tinggal sembilan persen saja yang tidak terbakar. Luka bakar grade dua dan tiga, artinya sudah kebakaran lanjut juga," kata Hariyanto.

Seperti diketahui, derajat luka bakar dua dan tiga tersebut memperlihatkan buruknya luka. Secara medis dikatakan bahwa ada empat derajat luka bakar, mulai dari derajat satu, dua tiga, dan yang paling parah empat. 

Sementara itu, RS Polri Kramat Jati juga menemukan bahwa ketika terbakar, CHR masih dalam keadaan hidup. Hal ini diketahui dari jelaga atau butiran arang halus pada rongga pernapasan CHR.

Kantung jenazah. (Ilustrasi)

Photo :
  • VIVA.co.id/ Diki Hidayat

"Saat kita lihat jalan napasnya ada jelaga, di sana. Artinya sebelum meninggal dia sempat menghirup udara bakaran itu, jadi ada (jelaga) di rongga pernapasannya," ujar Hariyanto.

"Jadi kebakarannya itu sudah luar biasa berat kemudian dari pendarahannya juga sudah luar biasa yang bisa menyebabkan kematian. Nanti penyidik yang akan mengembangkan itu," lanjutnya.

Sedangkan untuk barang bukti, polisi menemukan beberapa barang bukti di TKP meninggalnya CHR. Pihak berwajib telah menemukan sebilah pisau dan tutup botol. Lalu, ada pula baju bekas sampai celana bekas yang sudah terbakar. 

Temuan sebilah pisau tersebut, polisi belum bisa memastikan apakah itu pisau milik CHR atau bukan. Sebab, dari hasil olah TKP jejak sidik jari sudah hilang karena terdampak kebakaran. Kemudian, ada map bekas terbakar, tiga kantongan serphan atau abu bekas terbakar. 

Harvey Moeis Sidang Lanjutan Kasus Korupsi Timah

Harvey Moeis Kirim Pesan ke Anak dan Sandra Dewi: Papa Bukan Koruptor!

Harvey Moeis turut mengajukan pleidoi atas tuntutan yang diberikan untuknya terkait dengan kasus dugaan korupsi PT Timah yang merugikan negara sampai Rp 300 triliun.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024