Polisi: Penyelenggara Klaim CCTV di Lokasi Body Checking Miss Universe Indonesia Mati
- VIVA/Foe Peace
Jakarta – Dugaan pelecehan seksual yang dialami para finalis Miss Universe Indonesia 2023 saat melakukan proses body checking masih terus diselidiki. Proses body checking ini dilakukan di sebuah ballroom di hotel kawasan Jakarta Pusat.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, ada CCTV di lokasi finalis Miss Universe itu body checking. Namun, pengakuan panitia penyelenggara, CCTV itu dalam kondisi mati.
"Pengecekan TKP juga ternyata di sana ada CCTV. Walaupun CCTV menurut keterangan panitia atau pelapor CCTV dalam keadaan mati," ucap Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat, 11 Agustus 2023.
Hengki mengatakan, pihaknya akan mengecek kebenaran CCTV di lokasi body checking tersebut. Tak hanya itu, pihaknya juga berencana untuk melakukan pemeriksaan terhadap para korban.
"Kita akan memeriksa korban tentunya yang menurut keterangan pelapor trauma dan kita akan melakukan pendampingan psikologi. Kemudian kita libatkan beberapa ahli terkait dengan delik yang terjadi ini termasuk digital forensik," ucapnya.
"Apabila ini memenuhi delik ataupun perbuatan pidana akan kita tindaklanjuti," ujar Hengki.
Body Checking Miss Universe Bukan di Tempat Private
Seperti diketahui, proses body checking alias pemeriksaan tubuh terhadap finalis Miss Universe Indonesia 2023 menuai kontroversi. Body checking itu dinilai sebagai bentuk pelecehan seksual lantaran para finalis harus ditelanjangi yang tidak sesuai dengan prosedur.
Body checking itu dinilai tak sesuai prosedur karena dilakukan di sebuah bilik hitam di lokasi yang terbuka. Adapun gambaran lokasi itu ditunjukkan pelapor sekaligus kuasa hukum para korban, Mellisa Anggraeni usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Rabu, 9 Agustus 2023.
Melalui video singkat, Mellisa membeberkan lokasi body checking finalis Miss Universe Indonesia. Terlihat, tempat body checking dilakukan di sebuah bilik yang disekat sebuah banner.
"Ini bisa dilihat ya, jadi ini, iya body checking-nya di sini, dan ada CCTV kan di belakangnya jadi enggak sama sekali, ini enggak bisa dibilang ruangan ya," kata Mellisa kepada wartawan.
"Bukan ruangan malah ya, hanya bilik yang ditutup dengan banner dan dengan gantungan baju," ujarnya.
Tak hanya itu, Mellisa pun mengungkap proses body checking dilakukan di ballroom hotel yang bukan merupakan tempat tertutup. Sehingga, banyak orang yang bisa lalu-lalang di area tersebut.
"Ballroom dan ada celah. (Bukan private) tidak, tidak ada private dan orang-orang lalu lalang tuh keliatan dari dalam, dari luar mungkin kelihatan juga di dalam seperti apa," ujarnya.
Mellisa menduga ada relasi kuasa di balik proses body checking tersebut. Dirinya bahkan belum pernah mendengar adanya penolakan dari finalis Miss Universe Indonesia 2023 sekaligus kliennya itu untuk tidak mengikuti body checking.
"Tapi sudah menyampaikan berkali-kali ada yang bilang sudah mau nangis. Ada yang sudah nangis setelah dilakukan. Tapi sudah ada yang menyampaikan, saya tidak nyaman Bu," katanya.
Meski tak nyaman, Mellisa menyebut kliennya tidak bisa menolak melakukan body checking. Sebab, pihak pelaksana akan mengeluarkan kalimat-kalimat yang meminta kliennya untuk tidak malu dan tetap percaya diri.
"Si oknum ini, si perusahaan menyampaikan bahwa 'Loh, kamu jangan malu, kamu harus percaya diri, embrace yourself, kamu kalau di luar negeri nanti akan lebih parah, lebih ditelanjangi dan ditonton banyak orang'," ujar Mellisa.