Sekda DKI Sebut Pengelolaan JIS dan TIM Tak Untung dan Salah dari Lahirnya

Jakarta International Stadium (JIS).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Riyan Rizki Roshali

Jakarta - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono mengatakan ada kesalahan sejak awal pengelolaan Jakarta International Stadium (JIS) dan Taman Ismail Marzuki (TIM). Kesalahan itu setelah dilakukannya revitalisasi.

Rayakan 56 Tahun Taman Ismail Marzuki Membawa Pertunjukan Seni ke Jantung Jakarta

Hal tersebut disampaikan Joko dalam menanggapi catatan dari DPRD DKI Jakarta yang menilai kedua bangunan itu tidak memberikan keuntungan kepada pengelola BUMD, PT Jakpro.

"Jadi, memang kami mengakui bahwa JIS dan TIM ini salah dari lahirnya," ujar Joko dalam rapat hasil pembahasan terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD DKI Jakarta Tahun 2022, dikutip Jumat, 4 Agustus 2023.

Mendag Budi Bantah Ada Tim Khusus Buat Revisi Aturan Kebijakan Impor

Joko menilai BUMD ditugaskan untuk membangun proyek infrastruktur dari anggaran pemerintah. Joko mencontohkan BUMN Adhi Karya yang ditugaskan pemerintah pusat mengerjakan proyek LRT Jabodebek.

JIS Batal Jadi Lokasi Kampanye Akbar Pramono-Rano, Bang Doel: Transportasi Sulit, Kasihan Emak-emak

"Semestinya penugasan seperti halnya pemerintah pusat menugaskan Adi Karya membuat LRT Jabodebek itu tidak sama dengan  pemerintah DKI Jakarta didalam memberikan penugasan," ujarnya.

Namun, yang terjadi di DKI Jakarta dalam setiap penugasan kepada BUMD, khususnya Jakpro, Pemprov DKI mengalokasikan anggaran penyertaan modal daerah (PMD) kepada BUMD untuk membangun.

"Penugasan yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta itu memberikan PMD dan kemudian akhirnya aset dan sebagainya itu menjadi miliknya BUMD. Karena milik BUMD, sehingga ini membebani biaya pemeliharaan, kemudian biaya penyusutan," katanya.

Jakarta Internasional Stadium (JIS) atau Stadion JIS di Jakarta Utara

Photo :
  • Stadion JIS

Maka itu, kata dia, pihak Pemprov DKI sedang mencari formula yang pas dalam pengelolaan TIM dan JIS agar bisa menambah pendapatan daerah melalui dividen.

"Kita saat ini sedang mengupayakan ini supaya bisa maksimal di dalam komersialnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya