Pj Gubernur DKI Heru Budi Bantah Hanya Periksa Pinggir Rumput JIS

Peninjauan rumput Stadion JIS
Sumber :
  • Twitter @bos_sir

Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah perihal hanya memeriksa pinggir rumput Jakarta Internasional Stadium (JIS) saat meninjau stadium yang dibangun pada era Anies Baswedan itu. 

Suswono Janjikan JIS jadi Markas Persija, Pentolan Jakmania: Kami Butuh Program yang Konkret

Diketahui, Heru Budi Hartono bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir meninjau stadium JIS dalam rangka piala dunia U-17.

"Semua (diperiksa) kalau nggak salah. Tanya sama PUPR," ujar Heru Budi Hartono kepada wartawan, dikutip Rabu, 19 Juli 2023.

Pramono Janji Buka Store Persija yang Lebih Besar di JIS

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Ketum PSSI sidak rumput Stadion JIS

Photo :
  • Ist

Beredar sebelumnya di media sosial yang memperlihatkan video saat Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memeriksa rumput di area Jakarta Internasional Stadium (JIS) pada Selasa, 4 Juli 2023 lalu. 

Tinjau Banjir Rob di Muara Angke, Teguh Minta Anak Buah Percepat Bangun Tanggul Pantai

Dalam akun media sosial twitter @bos_sir mengunggah momen ketika pejabat pemangku kepentingan tengah meninjau. Dalam postingan itu rumput yang ditinjau bukan yang ada di dalam lapangan. Justru dari foto yang diunggah terlihat Erick Thohir dan Heru cs meninjau rumput di luar lapangan.

"Kocak! Yg diperiksa rumput di pinggir luar lapangan. Keliatan kan bedanya? Yg diinjak wartawan adlh rumput lapangan utama, yg dibongkar rumput pinggir lapangan.
Siapakah ahli yg di tunjuk? Jangan2 pengusaha rumput? Tanya media yg biasa investigasi @Metro_TV @tvOneNews @KompasTV," tulis akun La Ode Basir.

Tak hanya itu, Eks Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) era Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian heran dengan rencana pemerintah pusat dan PSSI ingin mengganti rumput di JIS. Adapun rumput JIS yang baru akan berasal dari rumput lapangan golf.

"Jadi rumput yang diperiksa itu rumput pinggir lapangan, bukan di lapangan utama.. wah kaco.. hahahaha," tulis Angga melalui akun twitternya @AnggaPutraF.

"Bagian rumput yang bagus dan bagian lapangan utama itu yang diinjek. Lapangan utama dan bagian luar lapangan Dipisahkan sama lubang drainase,” tambahnya.

Dia menjelaskan, rumput di JIS dipasang oleh Delta Pro dan Lestarindo Soccerfield. Sementara, Angga heran, yang diminta ngecek itu Karya Rama Prima yang merupakan vendor pengadaan rumput untuk stadion U-20.

"Udah kayak Plus Jakarta aja, logo hasil riset tapi digantik logo ala boomer. Terus sekarang rumput bagus-bagus di nilai dari rumput yang ada di pinggir lapangan sama perusahaan yang pengalamannya lebih lama bikin lapangan golf daripada lapangan bola," ucapnya.

Angga mengungkapkan, penggunaan rumput hybrid juga dipasang di stadion yang dipake final Liga Champions tahun 2021. Di mana pemasangan karpet dilakukan lebih dahulu, baru kemudian rumput di atasnya.

"Komentar paling lucu adalah : "kalau di GBK kita pake natural grass pak, kalau ini Karpet, dikasih pasir baru di tanam rumput. Jadi ini karpet. Solusinya ganti rumput" YA IYALAAAH KAN HYBRID, AI MANEH CAGEUR ??" tulisnya.

Dia menerangkan, tidak bisa membandingkan rumput lapangan hybrid dan rumput lapangan natural. Apalagi dilakukan oleh dua vendor yang bergerak di bisnis yang sama. Ingat. Angga mengatakan, pihak yang melakukan pengecekan JIS bukan verifikator FIFA, tapi pemilik perusahaan yang sebelumnya bergerak di bidang rumput lapangan golf.

"Pemilik Perusahaan yang ngecek rumlut JIS tadi adalah vendor yang masang rumput Asian Games 2018 di GBK. Pada waktu itu kualitas rumputnya dikritik oleh Penjaga Gawang Filipina dan Pelatih Timnas Timor Leste," ungkapnya.

"Lihat di video yang udah nyebar ini. Saran rumput diganti karena GBK pake natural grass yang ditanam di media tanam tanah dan JIS pake hybridgrass yang ditanam di karpet. Pak Ketum PSSI/MenBUMN udah jelas, standard FIFA yang nentuin harus FIFA bukan vendor," tutur Angga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya