Syafrin Liputo Diangkat Jadi Komisaris Utama PT JakLingko Indonesia
- VIVAnews/ Fajar Ginanjar Mukti
Jakarta – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo resmi diangkat menjadi komisaris utama PT JakLingko Indonesia. Syafrin resmi diangkat per tanggal 21 Juni 2023 lalu.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Sekretaris Perusahaan PT JakLingko Indonesia Kevin Haikal. Kevin menyebutkan, pengangkatan ini ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Selain Syafrin, Direktur PT Transjakarta, M Indrayana juga diangkat sebagai komisaris JakLingko Indonesia.
"Beliau berdua diangkat per tanggal 21 Juni 2023 melalui RUPS," ujar Kevin saat dihubungi, Jumat, 23 Juni 2023.
Syafrin Liputo dan Indrayana menggantikan Suryawan Putra Hia yang diberhentikan dari jabatan Komisaris Utama JakLingko dan Widi Amanasto dari jabatan Komisaris. Suryawan dan Widi dicopot dari jabatannya sejak awal Maret lalu.
"Terkait pertimbangan pengangkatan Pak Syafrin dan Pak Indrayana bisa ditanyakan kepada pemegang saham JakLingko. Tapi, kami percaya dengan kapabilitas kedua orang ini," kata dia.
Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT JakLingko Indonesia terbaru:
Dewan Komisaris
1. Komisaris Utama: Syafrin Liputo
2. Komisaris: M. Indrayana
Dewan Direksi
1. Direktur Utama: Mega Indahwati Natangsa Tarifan
2. Direktur: Fajar Dharmawan
Sebagai informasi, Jak Lingko merupakan sistem transportasi terintegrasi baik rute, prasarana , maupun pembayarannya. Integrasi ini tidak hanya melibatkan antar bus besar, medium, serta kecil dan TransJakarta, tetapi juga transportasi berbasis rel yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti MRT dan LRT.Â
Selain itu sistem Jak Lingko juga mengintegrasikan prasarana dengan PT. KCI dan Railink yang dimiliki PT. KAI. Contoh integrasi ini dapat dilihat di kawasan Dukuh Atas, dimana empat moda transportasi umum terkoneksi secara nyaman melalui pedestrianisasi Jalan Kendal dan trotoar yang lebar.
Nama Jak Lingko diambil dari dua kata, yaitu Jak yang berarti Jakarta dan Lingko yang bermakna jejaring atau integrasi (diambil dari sistem persawahan tanah adat di Manggarai, Nusa Tenggara Timur). Nama ini dipilih karena mencerminkan makna sistem transportasi terintegrasi yang sedang dibangun di Ibu Kota.