Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Warga Beralih ke Mobil Listrik: Harganya Enggak Mahal

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi
Sumber :
  • VIVA/B.S. Putra

Jakarta – Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi meminta masyarakat segera beralih ke kendaraan listrik. Kata Prasetyo, hal ini dilakukan demi memperbaiki kualitas udara yang terus memburuk di ibu kota.

Citroen Soroti Ketimpangan Insentif Mobil Hybrid dan Listrik

"Ya makanya kita harus mengikuti program pemerintah ya soal langit biru, bagaimana caranya orang beralih ke mobil listrik," kata Prasetyo kepada wartawan, Selasa, 20 Juni 2023.

Prasetyo menyebut harga kendaraan atau mobil listrik sebetulnya tidak terlalu mahal. Namun, yang mahal ialah tempat pengisian baterai mobil listrik atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang belum tersedia.

Terpopuler: Risiko Mobil Listrik di Kapal, Beratnya Penjualan Kendaraan Tahun Depan

"Mobilnya kan enggak mahal, tapi tempat pengisiannya (pengisian baterai) mahal, kan enggak bagus juga. Makanya saya kemarin kunjungan kerja ke LA, programnya adalah bagaimana mensosialisasikan mobil listrik terhadap masyarakat pengguna ini, semua ada subsidi dari pemerintah di LA, memberi tempat charging," tuturnya.

Prasetyo meminta pemerintah untuk memperbanyak SPKLU atau tempat pengisian baterai mobil listrik. Ia yakin, minat masyarakat untuk membeli mobil listrik akan semakin tinggi seiring dengan banyaknya SPKLU.

Viral Toyota Avanza Listrik Beredar di Jalan Bikin Heboh Warganet

"Pemerintah harus ada di situ, artinya mempermudah soal tempat pengisian. Kalau itu (tempat pengisian) sudah banyak, pasti masyarakat akan beralih ke mobil listrik," jelas Prasetyo Edi..

"Kalau ini (tempat pengisian) enggak ada, istilahnya mobil listrik juga masih pakai solar dan bensin, ini namanya udara pasti akan terus kotor," imbuhnya.

Sebagai informasi, saat ini kualitas udara di Jakarta diketahui sedang tidak sehat berdasarkan situs IQAir, platform informasi kualitas udara yang dapat diketahui secara real-time. Dilansir dari IQAir pada Senin, 5 Juni 2023 pukul 08.30 WIB, indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 132. 

Dengan angka tersebut, Jakarta mendapatkan warna oranye yang berarti kualitas udaranya berstatus tidak sehat bagi kelompok sensitif. Sementara, angka polutan utamanya adalah PM 2,5.

Sementara itu, pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi permasalahan buruknya kualitas udara di Ibu Kota.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono akan menambah ruang terbuka hijau (RTH), mengurangi emisi udara buruk dari kendaraan bermotor, dan melakukan peralihan bahan bakar.

"Pemda DKI berbenah menambah RTH kita semua menanam pohon. Di sisi lain, kurangi emisi kendaraan dan tentunya peralihan bahan bakar ke kendaraan alternatif," ujar Heru kepada wartawan, dikutip Jumat, 9 Juni 2023.

Eks Wali Kota Jakarta Utara itu juga mendorong peralihan bahan bakar untuk Transjakarta. Dia berharap agar kendaraan Transjakarta menggunakan listrik guna mengurangi polusi.

"Akan diusahakan termasuk juga Transjakarta berbenah gunakan bus listrik, pokoknya semua masyarakat sama-sama membantu," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya