Margonda Langganan Banjir, Gorong-gorong Depan Ciplaz Depok Banyak Tumpukan Kabel
- VIVA.co.id/Galih Purnama
Depok - Hujan deras yang melanda Depok kerap menyebabkan Jalan Margonda banjir. Genangan air itu muncul yang salah satunya di depan Ciplaz Ramayana Depok.
Pemicu genangan air itu karena diduga saluran air di lokasi tidak berfungsi. Hal itu karena dipenuhi tumpukan kabel sehingga air tidak tertampung dan meluap ke jalan.
Salah seorang warga, Umar, menyampaikan, banjir bukan disebabkan tumpukan sampah dalam gorong-gorong. Namun, karena di dalamnya jadi tempat tumpukan kabel. Kondisi itu membuat air tak dapat masuk ke gorong-gorong saat hujan deras turun.
“Ini nggak seberapa (banjirnya). Karena saluran penuh kabel jadi (air) ngga bisa (ngalir),” kata Umar, Selasa, 6 Juni 2023.
Genangan
- 1486633
Dia mengatakan sebelum ada tumpukan kabel, gorong-gorong berfungsi baik. Namun, sejak beberapa tahun lalu saat ada proyek pengerjaan kabel bawah tanah, gorong-gorong jadi kurang berfungsi.
Diduga tumpukan kabel itu jadi biang kerok banjir yang menjadi langganan di lokasi tersebut.
“Tinggian kabel daripada saluran airnya. Saya udah berapa kali bilangin,” tuturnya kesal.
Dia mengaku sudah minta berkali-kali agar fungsi gorong-gorong diperbaiki. Sayangnya sarannya itu tak didengar.
“Kabelnya harus digali lagi atau di atas, angkat aja 50 meter. Salahnya kenapa kabel di gorong-gorong. Tinggian kabel sama air. Kalau hujan selalu begini,” katanya.
Dia pun mengatakan, upaya petugas Dinas PUPR Depok membersihkan gorong-gorong saat banjir menjadi percuma. Sebab, penyebabnya memang bukan karena sumbatan sampah. “Ini diojok-ojok ya percuma. Malah ngerusak. Bukan karena sampah kok,” ujarnya.
Hal itu dibenarkan salah seorang petugas Dinas PUPR Depok, Imran. Dia sudah berupaya mengatasi sumbatan tapi memang bukan karena sampah.
“Ketutup galian kabel tadi kata warga juga. Sampah nggak ada,” katanya.
Banjir Besar Terjadi di Filipina Utara, Ribuan Rumah Terendam
Banjir yang tingginya mencapai lebih dari 4 meter menenggelamkan ribuan rumah di Filipina utara yang dilanda badai pada Selasa 19 November 2024.
