Buruh Ancam Bawa Tuntutan Pencabutan UU Cipta Kerja ke Mahkamah Internasional jika Tak Dikabulkan MK

Presiden Partai Buruh Said Iqbal.
Sumber :
  • Viva.co.id/ Andrew Tito

VIVA Metro -- Partai Buruh mengancam akan membawa tuntutan pencabutan UU Cipta Kerja ke Mahkamah Internasional jika tidak dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK).

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengatakan, pihaknya akan membuka beberapa poin tuntutan aksi demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin, 5 Mei 2023.

“Tuntutannya cabut omnibus law anti demokrasi, mengeksploitasi kaum buruh dan bertentangan dengan konvensi ILO Nomor 87 dan konvensi ILO 98,” ujar Said Iqbal dalam keterangannya kepada awak media di Patung Kuda Jakarta Pusat, Senin, 5 Juni 2023.

Dukung Kesejahteraan Buruh, Anindya Bakrie: Kenaikan Upah Seiring Peningkatan Produktivitas

Presiden

Photo :
  • 1465238

Said Iqbal mengatakan, konvensi ILO merupakan perjanjian-perjanjian internasional, dimana serikat buruh di seluruh dunia akan menggelar aksi solidaritas buruh meminta UU Cipta Kerja dicabut.

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

Menurut Said Iqbal, tuntutan pencabutan UU Cipta Kerja nantinya dilakukan dengan mengirim surat resmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di seluruh dunia.

“Bukan oleh Partai Buruh tapi oleh ITUC ( International Trade Union Confederation) jadi omnibus law persoalan dunia,” ujarnya.

Said Iqbal mengatakan, Partai Buruh membawa 9 poin tuntutan dalam demo menuntut UU Cipta Kerja dicabut, di antaranya tentang upah minimum, outsourching, kontrak seumur hidup, karyawan perempuan tanpa cuti haid cuti hamil tidak jelas upahnya, masalah tenaga kerja asing, pengaturan jam cuti, tenaga kerja asing dan sanksi pidana.

Gedung Mahkamah Konstitusi (MK)

Saldi Isra dan Arief Hidayat Dilaporkan ke MKMK atas Dugaan Pelanggaran Etik

Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra dan Arief Hidayat dilaporkan ke Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024