Tutup Usia, Ini Profil M Taufik yang Sukses Menangkan Jokowi-Ahok Hingga Anies-Sandi

Politikus Gerindra Mohamad Taufik.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA Metro – Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik dikabarkan meninggal dunia Rabu malam, 3 Mei 2023. Penyebab meninggalnya disebut karena sakit kanker paru.

Jokowi Sebut Calon Kepala Daerah Menang PIlkada Bukan karena Endorse Dirinya: Saya Bisa Apa Sih

M Taufik sendiri adalah sosok politisi senior yang lahir pada 3 Januari 1957 di Jakarta. Ia merupakan anak pertama dari sepuluh bersaudara (yakni empat laki-laki dan enam perempuan). M Taufik merupakan putra dari pasangan H.E Hasan Turwaedi dan Enok Zahara yang menghabiskan masa kecilnya di Banten.

Politikus Gerindra M Taufik.

Photo :
  • VIVA/Lilis Kholisotussurur
Pilkada 2024, Jokowi Ngaku Mengendorse 84 Paslon

Masa kecil M Taufik dulu pernah diasuh oleh sang kakek hingga dirinya berhasil lulus sekolah menengah pertama (SMP). Tak berhenti di situ, setelah dirinya lulus dari SMP dan hendak masuk ke SMA, M Taufik memutuskan kembali lagi untuk hidup dan menghabiskan waktunya bersama kedua orangtua serta saudara-saudaranya yang berada di Tanjung Priuk.  

Setelah berhasil lulus dari Sekolah Menengan Atas, M Taufik yang merupakan suami dari  Dian Kartika Rini itu pun melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu berkuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta. Ya, di universitas Jayabaya, Jakarta namanya. 

Jokowi Blak-blakan Mengaku Masih Simpan KTA PDIP

Sebelum terjun ke dunia politik, Taufik aktif dalam berbagai organisasi. Posisi dalam sejumlah organisasi yang pernah dijabat oleh Taufik adalah Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia, Ketua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok, Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta, Ketua Senat Mahasiswa Universitas Jayabaya, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Jayabaya, Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional-Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta, dan Ketua Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ). 

Selain itu, Taufik juga tercatat sebagai Bendahara Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta. Taufik sempat menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada 2003. Saat masih menjabat sebagai Ketua KPU DKI Jakarta, Taufik ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004. Ia kemudian divonis selama 18 bulan pada 27 April 2004 karena menyebabkan kerugian negara senilai Rp 488 juta. 

Taufik kemudian bergabung dengan Partai Gerindra sejak partai itu berdiri pada 2008. Sejak itu karier politik Taufik melesat. Contohnya dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, Taufik berhasil turut memenangkan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). 

Sedangkan pada 2017, Taufik yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta berhasil membawa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Namun pada tahun 2022 kemarin, perjalanan politik Taufik di Partai Gerindra harus terhenti karena Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra memutuskan memecat M Taufik. 

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik.

Photo :
  • VIVA.co.id/Ridho Permana

Salah satu pertimbangan pemecatan adalah kekalahan di Jakarta pada Pilpres 2019. Kemudian juga ada beberapa kasus korupsi yang diduga melibatkan M Taufik yang prosesnya masih berjalan dan diperiksa oleh KPK. Hal itu menjadi pertimbangan Gerindra memecat M Taufik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya