Alasan Polisi Setuju Trotoar Simpang Santa Diubah Jadi Jalan Raya
- VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
VIVA Metro – Polisi mengklaim kalau trotoar dan jalur sepeda yang berada di dekat lampu merah Santa berubah menjadi jalan raya, untuk kelancaran arus lalu lintas dan mengurai kemacetan di sana. Perubahan dilakukan lantaran sebelumnya ada bottleneck di sana.
"Itu kan upaya kelancaran sebagai sirkulasi. Karena kemarin di situ ada bottle neck itu kan sudah dibuka, trotoar itu dibuka untuk menghindari bottleneck itu," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi M. Latif Usman kepada wartawan, Selasa 18 April 2023.
Kata dia, pada awalnya jalan itu memang fungsinya sebagai jalan raya yang diubah jadi trotoar. Lantaran macet di sana, trotoar dialihfungsikan lagi jadi jalan raya.
"Trotoar untuk jalan. Di Santa itu dari arah Mampang Kuningan ke arah situ terjadi bottleneck. Dulunya itu kan jalan, makanya kita manfaatkan lagi sebagai jalan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan sejak Jumat, 14 April 2023 lalu. Kawasan lampu merah Santa merupakan jalur penghubung antara Jalan Walter Monginsidi dan Jalan Wijaya menuju Jalan Kapten Tendean.
Mulanya, rekayasa lalu lintas ini dilakukan dengan memasang road barrier. Lalu, pada Minggu, 16 April 2023 road barrier berubah menjadi barrier beton. Trotoar dan jalur sepeda yang berada di dekat lampu merah Santa pun berubah menjadi jalan raya dalam sekejap.
Perubahan trotoar dan jalur sepeda di kawasan lampu merah Santa era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi jalan raya itupun menuai kritik. Salah satunya oleh Ketua Umum Bike to Work Indonesia Fahmi Saimima.
Fahmi menilai, harusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertahankan lajur sepeda dan trotoar yang sudah terbangun di ibu kota. Terlebih lajur sepeda juga sangat efektif dalam mengendalikan kemacetan dan emisi kendaraan.
"Pengembangan lajur sepeda di Jakarta adalah yang paling progresif di dunia saat ini jadi seharusnya dipertahankan dan diperluas secara masif di seluruh wilayah kota. Apapun yang dilakukan DKI Jakarta akan menjadi benchmark bagi kota-kota lain tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara," kata Fahmi dalam keterangannya, Minggu, 16 April 2023.