Ke Siswa di Bogor, Kemenkominfo Beri Pemahaman Pentingnya Etika Berjejaring

Literasi Digital Kemenkominfo di Kabupaten Bogor Jawa Barat
Sumber :
  • Kemenkominfo

VIVA Metro – Literasi digital yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), kembali menyasar siswa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Petugas Damkar Tetap Tersenyum Meski Wajah Bengkak usai Evakuasi Sarang Tawon

Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, terus memberikan program literasi digital nasional sektor pendidikan. Kegiatan tersebut berlangsung Selasa kemarin, 11 April 2023. 

Program ini dalam rangka meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Survei Literasi Digital di Indonesia 2021, indeks literasi digital di Indonesia 3,49 dari skala 1-5. Artinya  literasi digital di Indonesia masih berkategori sedang. 

Aisar Khaled dengan Fuji Semakin Dekat, Warganet Ramai Senggol Thoriq Halilintar

Juga dari laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa. Angka itu pada Februari 2022, bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Atau 73,7 % dari total populasi Indonesia. Sedangkan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1 %.

Dengan fakta-fakta tersebut, maka Kemenkominfo dengan Siberkreasi menggelar program #literasidigitalkominfo yang mengusung tema “Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu.” 
 
Untuk peserta yang ikut sebanyak 15.000 siswa seluruh Kabupaten Bogor. Dengan materi yang disampaikan berdasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Menkominfo Siapkan Sistem Keamanan Siber

Narasumber pertama adalah creative entrepreneur, Ibnu Novel Hafidz. Dia menyampaikan materi terkait etika digital. Dia memaparkan, bahwa jari milik kita dapat menentukan langkah kaki kita di dalam dunia digital. Maka harus bijaksana berada di media sosial.

“Yang paling penting adalah kita harus berpikir sebelum mengunggah atau pun berkomentar sesuatu. Saring dulu sebelum sharing, misalnya mendapatkan informasi, perlu divalidasi terlebih dahulu,” katanya.

Konsultan teknologi informasi, Eka Y. Saputra, juga menjadi pembicara terkait keamanan digital. Dia mengatakan, banyak bahaya di media sosial yang mana salah satu cara menghindari dengan meminta pendampingan atau perhatian intensif oleh orang yang lebih dewasa. 

“Ketika berinternet harus selalui didampingi oleh orangtua atau guru agar menghindari kejahatan dunia digital, untuk tetap aman,” jelasnya.

Narasumber lainnya adalah Tamara Azizah yang merupakan seorang content creator. Dia berbicara mengenai kecakapan digital. Cakap bermedia digital, jelas dia, adalah mampu mengetahui, memahami penggunaan perangkat keras dan lemah. 

“Kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital, dengan mengenali ekosistem transaksi daring, kita bisa terhindar dari kegiatan terkait yang merugikan,” pesannya.

Dalam webinar ini juga tampil sebagai Keynote Speaker, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Hartono Anwar. Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Anzar Ahmad.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya