Pengakuan Letkol Gadungan Qomaruddin Terobsesi Jadi TNI Tapi Tak Kesampaian

Qomaruddin, TNI AL gadungan berpangkat Letkol
Sumber :
  • Ist

VIVA Metro – Pria asal Rajeg, Kabupaten Tangerang, berinisial Qm (42) yang merupakan oknum TNI AL gadungan berpangkat Letkol akhirnya dilepaskan, setelah sempat ditangkap Tim gabungan Pusat Polisi Militer TNI AL (Puspomal) pada Kamis, 9 Maret 2023.

Qm dipulangkan POM AL ke kediamannya setelah istrinya M yang dinikahinya selama 6 bulan telah memaafkan, dan tidak ada warga yang dirugikan akibat perbuatannya mengaku-ngaku sebagai anggota TNI AL berpangkat Letkol.

Kapolsek Rajeg, AKP Nurjaman mengatakan Qm sebelumnya buron karena setahun lamanya sebagai TNI AL gadungan. Qm bahkan membohongi istrinya dengan mengaku bekerja sebagai anggota TNI AL berpangkat Letkol.  

"Hal ini dilakukannya lebih dari 1 tahun, sejak 2021. Di mana, dia berbuat seperti itu karena cita-citanya sebagai seorang TNI tidak kesampaian," kata Kapolsek Rajeg, AKP Nurjaman, Selasa, 14 Maret 2023.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada yang bersangkutan, aksinya mengaku sebagai seorang TNI ini hanya untuk kebutuhan koleksi foto.

Qomaruddin, TNI AL gadungan berpangkat Letkol

Photo :
  • Ist

"Dalam pengakuannya, dia ini menggunakan seragam TNI AL untuk foto-foto saja, menunjukkan ke orang-orang kalau dia TNI AL pangkat Letkol, tapi hal ini masih kita selidiki terus, apakah ada korbannya atau tidak. Dan untuk bajunya, dia dapatkan di situs belanja online," ujarnya.

Ditangkap Pomal

KSAL Muhammad Ali: Perlu Kebijakan dan Strategi Tepat Dalam Sistem Pertahanan Laut di IKN

Sebelumnya, seorang warga di daerah Desa Sukamanah Kec. Rajeg Kab. Tangerang yang mengaku sebagai sebagai Anggota TNI dengan inisial (MQ) berhasil ditangkap Tim gabungan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) bersama Pomal Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) III, Kamis.

Informasi terkait adanya salah satu warga masyarakat yang mengaku dirinya sebagai Anggota TNI tersebut diperoleh dari beredarnya foto seseorang menggunakan atribut TNI AL berpangkat Letkol. 

Perkuat Sinergitas, Gubernur Lemhanas RI Temui KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali

Setelah dilakukan pendalaman, kemudian tim bergerak menuju lokasi dugaan tempat tinggal oknum yang diduga TNI gadungan tersebut di Kec. Rajeg Kab. Tangerang. 

Sesampainya di daerah Rajeg, Tim kemudian berkoordinasi dengan Polsek Rajeg perihal pencarian orang yang diduga merupakan oknum TNI Gadungan, selanjutnya bersama dengan pihak Kepolisian menuju rumah Kadus Ds. Sukamanah untuk mengetahui keberadaan pelaku tersebut. 

Bergerak Dalam Senyap,Pasukan Katak TNI AL Ledakan Dermaga di Perairan Makmak Papua

Atas dasar informasi tersebut, Tim menuju lokasi rumah yang diduga menjadi kediaman dari terduga pelaku di wilayah Kel. Sukamanah Kec. Rajeg Kab. Tangerang. Tim Pomal melaksanakan monitoring situasi serta berkoordinasi kepada Ketua RT dan RW untuk mendatangi rumah yg diduga menjadi kediaman dari pelaku. 

Setelah bertemu dengan pemilik rumah yaitu M yang merupakan istri dari Mq untuk menanyakan keberadaan dari suaminya serta menjelaskan perihal perbuatan yang telah dilakukan oleh Mq 

Setelah dilaksanakan penggeledahan di dalam rumah tersebut, ditemukan beberapa atribut TNI lengkap dengan perlengkapannya seperti tanda pangkat, tanda jasa, brevet, tutup kepala, sepatu militer dan tas loreng. 

Selanjutnya Tim menyampaikan kepada M agar menghubungi Mq untuk pulang dan bertemu dengan petugas dari Puspomal. 

Atas bantuan dari M sekitar pukul 13.00 wib Mq menyanggupi kembali dan bertemu di kantor Koramil Rajeg, selanjutnya Tim bergerak untuk menjemput dan membawa Mq dan didampingi istrinya ke Mako Puspomal Kelapa Gading untuk dilakukan pendalaman. 

Menurut Danpuspomal Mayjen TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso, kejadian penangkapan terhadap oknum TNI gadungan sudah sering kali dilakukan.

"Ini harus menjadi perhatian semua pihak khususnya warga masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengetahui cara membedakan mana prajurit yang asli, mana yang gadungan, sebagai antisipasi dampak yang berpotensi meresahkan masyarakat, karena sering terjadi tindak penipuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang dilakukan oleh oknum TNI gadungan," ujarnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya