Anies Beri IMB untuk Warga Tanah Merah, Gerindra: Namanya Mau Kampanye Kan Begitu
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
VIVA Metro – Polemik Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sementara di kawasan Tanah Merah, Plumpang, Jakarta Utara yang diterbitkan eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan masih banyak menuai kritikan dari sejumlah pihak. Politikus partai Gerindra, S Andyka mengatakan hal tersebut biasa dilakukan terhadap politisi yang ingin memenangkan pemilihan, termasuk Anies Baswedan yang saat itu bakal menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
"Ya namanya mau kampanye kan begitu pasti banyak hal- hal yang harus disampaikan," kata Andyka kepada wartawan di Balaikota DKI Jakarta, Rabu 8 Maret 2023.
Kendati demikian, apa yang dilakukan oleh Anies Baswedan soal penerbitan IMB itu bukan tidak tepat. Andyka menganggap yang dapat dilakukan pemerintah sekarang ini adalah solusi jangka panjang untuk keberlangsungan hidup warga sekitar Depo Pertamina Plumpang.Â
"Kalau berbicara tidak tepat atau tepat, tentunya bukan kapasitas kita untuk menilai. Lihat dulu alasannya, tapi sekali lagi kita gak usah lah diantara A atau B yang benar. Sekarang kita lebih fokus gimana, menata lingkungan tersebut menjadi lebih baik dan masyarakat sekitar dapat tinggal dengan nyaman tanpa dihantui kebakaran," ujarnya.
Andyka juga mengatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan sejumlah solusi terkait pemindahan Depo Pertamina dan zona wilayah aman (Buffer Zone) di sekitar kawasan tersebut, termasuk anggaran pemindahan Depo.
"Kalau soal anggaran itu saya rasa sudah menjadi pertimbangan yang cukup matang ya oleh pemerintah pusat. Jadi bukan pemerintah DKI Jakarta yang merelokasi anggaran. Menjadi kewenangan pusat, pertamina kan BUMN, ada menterinya," katanya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara akan dipindahkan ke tanah milik PT Pelindo. Pemindahan dilakukan karena alasan keamanan, yang mana akibat dari kebakaran hebat yang terjadi pada Jumat, malam lalu.Â
Erick mengatakan, pemindahan depo ke tanah milik PT Pelindo itu memerlukan waktu 2 tahun hingga 2,5 tahun. Dalam hal ini pembangunan baru akan dimulai pada akhir 2024.
"Kilang akan kita pindah ke tanah Pelindo, kita sudah koordinasi dengan Pelindo itu lahannya akan siap dibangun akhir 2024. Pembangunan memerlukan waktu 2 sampai 2,5 tahun, artinya masih ada waktu kurang lebih 3,5 tahun," kata Erick dalam keterangan video Senin, 6 Maret 2023.Â
Erick mengatakan, Pertamina juga akan membuat buffer zone atau wilayah aman di sekitar kilang-kilang yang tidak hanya di Plumpang. Namun, juga di Balongan dan Semarang.
"Tetapi khususnya yang di Plumpang kurang lebih jaraknya 50 meter dari pagar," tegasnya.Â
Dengan demikian, Erick meminta agar mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda) hingga masyarakat. "Ini menjadi solusi bersama yang kita harap dukungan pemerintah daerah dan juga tentu masyarakat karena keamanan menjadi prioritas kita semua," kata dia.